SuaraSumsel.id - Baru-baru ini, sebuah video yang menunjukkan Brigitte Macron, istri Presiden Prancis Emmanuel Macron, tampak mendorong wajah suaminya saat mereka turun dari pesawat di Hanoi, Vietnam.
Beberapa netizen menganggap momen tersebut sebagai indikasi adanya kekerasan dalam rumah tangga.
Menanggapi spekulasi tersebut, Presiden Macron menegaskan bahwa insiden tersebut hanyalah sebuah candaan ringan antara mereka.
Ia menyebutnya sebagai 'pertengkaran kecil' yang tidak perlu dibesar-besarkan.
Baca Juga:Momen Langka Presiden Perancis Marcon Gendong Bayi di Bali Tuai Pujian Warganet
Macron juga menyoroti bagaimana video semacam ini dapat dengan mudah disalahartikan dan digunakan untuk menyebarkan disinformasi di era digital saat ini.
Pihak Istana Élysée, kediaman resmi Presiden Prancis, juga mengonfirmasi bahwa video tersebut autentik namun menekankan bahwa itu menunjukkan interaksi yang bersahabat dan tidak ada unsur kekerasan.
Mereka mengkritik penyebaran teori konspirasi yang berlebihan terkait insiden tersebut.
Insiden ini terjadi dalam konteks kunjungan resmi Presiden Macron ke Vietnam sebagai bagian dari tur Asia Tenggara.
Namun, video tersebut dengan cepat menjadi sorotan media dan publik, mengalihkan perhatian dari agenda diplomatik utama.
Berikut artikel lengkap tentang kisah cinta Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte Macron, yang telah menarik perhatian dunia karena keunikan dan keteguhan hubungan mereka:
Namun dibalik nsiden itu,Emmanuel Macron, yang menjabat sejak 2017, tidak hanya dikenal karena kecerdasan dan kepemimpinannya, tetapi juga karena kisah cintanya yang tidak biasa dengan Brigitte Macron, wanita yang 24 tahun lebih tua darinya.
Kisah mereka membuktikan bahwa cinta sejati bisa melampaui batas usia, status, dan waktu.
Awal Pertemuan di Bangku Sekolah
Kisah cinta mereka dimulai pada tahun 1993 di kota Amiens, Prancis utara. Saat itu, Emmanuel Macron baru berusia 15 tahun dan duduk di bangku SMA, sedangkan Brigitte adalah guru Bahasa Prancis dan Teater berusia 39 tahun. Ia sudah menikah dan memiliki tiga anak.
Emmanuel tergabung dalam klub drama sekolah yang dipimpin oleh Brigitte. Dalam sebuah pertunjukan teater, keduanya mulai sering berinteraksi.
Macron, yang sejak muda menunjukkan kecerdasan luar biasa, jatuh cinta pada gurunya, sesuatu yang tentu mengundang kontroversi.
Cinta yang Diuji Waktu dan Jarak
Ketika orang tua Macron menyadari kedekatan anak mereka dengan Brigitte, mereka mengirim Emmanuel ke Paris untuk melanjutkan pendidikan. Namun, Macron tetap teguh dengan perasaannya.
Dalam sebuah wawancara, Brigitte mengungkapkan bahwa saat itu Emmanuel mengatakan, "Apa pun yang Anda lakukan, saya akan menikahi Anda."
Hubungan mereka tetap berlanjut meski terpisah. Brigitte butuh waktu bertahun-tahun untuk mengambil keputusan besar yakni bercerai dari suaminya dan memulai hidup baru bersama Macron.
Mereka akhirnya resmi menjadi pasangan pada tahun 2007, saat Macron berusia 29 tahun dan Brigitte 54 tahun.
Menjadi Pasangan Presiden
Ketika Emmanuel Macron mencalonkan diri sebagai Presiden Prancis, hubungan mereka menjadi sorotan media internasional.
Banyak yang terkejut dengan perbedaan usia mereka, namun Macron selalu membela dan menunjukkan rasa hormat kepada istrinya.
Brigitte kini menjadi ibu negara yang aktif, terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan mental remaja.
Ia dikenal anggun, cerdas, dan sangat mendukung karier politik suaminya.
Cinta yang Menginspirasi
Meskipun pasangan ini sering menjadi bahan kritik dan rumor (termasuk teori konspirasi yang salah), mereka tetap teguh pada komitmen satu sama lain.
Macron sering menyebut bahwa Brigitte adalah bagian penting dari kehidupannya, penasihat utama, sekaligus sumber inspirasi.
Dalam banyak kesempatan, Macron mengatakan “Tanpa Brigitte, saya tidak akan menjadi diri saya yang sekarang.”
Kisah cinta Emmanuel dan Brigitte Macron bukan hanya tentang romansa yang tidak biasa, tetapi juga tentang keberanian, kesetiaan, dan keyakinan.
Di tengah tekanan sosial dan sorotan publik, mereka tetap berdiri bersama, membuktikan bahwa cinta sejati tidak mengenal batas usia maupun norma konvensional.