“Truk yang barangnya dijarah warga mengalami kecelakaan tunggal dan sopirnya kabur. Mungkin, melihat tak ada sopirnya sehingga warga menjarah,” ujar Suwandi.
Ketiadaan pengemudi di lokasi membuat situasi tak terkendali.
Warga yang datang bukan untuk menolong, melainkan justru ramai-ramai mengambil keuntungan dari musibah tersebut. Penjarahan hanya berhenti ketika petugas Satuan Lalu Lintas Polres Banyuasin tiba dan mengamankan situasi.
Warganet Geram: Di Mana Empati Kita?
Baca Juga:Bank Sumsel Babel Dukung GENCARKAN & Sultan Muda: Dorong Ekonomi Sumsel Melesat
Fenomena ini langsung menyita perhatian warganet. Banyak yang mengecam tindakan warga yang tidak berempati dan justru mempermalukan diri sendiri di ruang publik.
Narasi degradasi moral dan kurangnya kepedulian sosial kembali mencuat.
“Miris, lihat kejadian kayak gini. Kalau kecelakaan jadi ajang jarah, kita makin mundur,” tulis seorang pengguna X.
“Baru jatuh malah diinjak. Bangsa yang besar harusnya tumbuh dari empati, bukan dari oportunisme seperti ini,” komentar netizen lainnya.
Ada pula yang mengaitkan kejadian ini dengan pentingnya pendidikan moral di sekolah dan lingkungan masyarakat.
Baca Juga:Waspada Pinjol Ilegal, OJK Bekali Emak-emak Sumsel dengan Ilmu Keuangan Syariah
Tak sedikit pula yang meminta pihak kepolisian menyelidiki siapa saja yang terlibat dan menindak secara hukum.