SuaraSumsel.id - Pada tanggal 19 Maret 2025, umat Muslim di wilayah Palembang, Kabupaten Banyuasin, dan Ogan Ilir akan menjalankan ibadah puasa dengan panduan jadwal imsakiyah.
Berikut jadwal imsak untuk kota Palembang, Banyuasin dan Ogan Ilir pada 19 Maret 2025:
Kota Palembang:
Imsak: 04.41 WIB
Subuh: 04.51 WIB
Terbit: 06.02 WIB
Dzuhur: 12.12 WIB
Ashar: 15.16 WIB
Maghrib: 18.15 WIB
Isya: 19.23 WIB
Kabupaten Banyuasin:
Baca Juga:Waktu Buka Puasa di Palembang, Lubuklinggau, Prabumulih, Pagar Alam pada 18 Maret 2025
Imsak: 04.41 WIB
Subuh: 04.51 WIB
Maghrib: 18.15 WIB
Kabupaten Ogan Ilir:
Imsak: 04.41 WIB
Subuh: 04.51 WIB
Maghrib: 18.15 WIB
Perlu dicatat bahwa jadwal imsakiyah untuk Kabupaten Banyuasin dan Ogan Ilir tidak tersedia secara spesifik dalam sumber yang ada.
Namun, mengingat kedekatan geografis kedua wilayah tersebut dengan Kota Palembang, waktu imsakiyahnya diperkirakan serupa.
Baca Juga:Stadion Bumi Sriwijaya Berusia 55 Tahun Bertransformasi: Kini Berstandar FIFA
Pentingnya Mengetahui Jadwal Imsakiyah
Mengetahui jadwal imsakiyah dengan tepat sangat penting bagi umat Muslim untuk memastikan kelancaran ibadah puasa.
Waktu imsak menandai batas akhir sahur sebelum memasuki waktu subuh, sementara waktu maghrib menandai saat berbuka puasa.
Dengan mengikuti jadwal ini, umat Muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih khusyuk dan sesuai dengan tuntunan agama.
Jadwal imsakiyah ini diambil dari sumber terpercaya, seperti Bimas Islam Kementerian Agama Republik Indonesia.
Sumber ini menyediakan jadwal imsakiyah resmi yang dapat dijadikan acuan bagi umat Muslim di seluruh Indonesia.
Dengan mengetahui dan mengikuti jadwal imsakiyah yang tepat, diharapkan umat Muslim di Palembang, Banyuasin, dan Ogan Ilir dapat menjalankan ibadah puasa dengan lancar dan mendapatkan berkah yang maksimal selama bulan suci Ramadan.
Niat Puasa Ramadan Niat adalah rukun penting dalam ibadah puasa.
Niat puasa Ramadan harus dilakukan setiap malam sebelum fajar (waktu Subuh) tiba.
Lafadz Niat (Arab):
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Lafadz Niat (Latin): Nawaitu shauma ghadin 'an adā'i fardhi syahri ramadhāna hādhihis sanati lillāhi ta'ālā.
Arti: "Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala."
Hal Penting tentang Niat:
Waktu Niat: Niat harus dilakukan di malam hari, antara waktu Maghrib hingga sebelum terbit fajar (Subuh).
Setiap Malam: Niat puasa Ramadan sebaiknya diperbarui setiap malam. Meskipun ada pendapat yang memperbolehkan niat untuk sebulan penuh di awal Ramadan, memperbarui niat setiap malam lebih utama.
Dalam Hati: Niat yang paling utama adalah niat di dalam hati. Mengucapkan niat dengan lisan adalah sunnah.
Lupa Niat: Jika seseorang lupa berniat di malam hari, sebagian ulama memperbolehkan untuk berniat di pagi hari sebelum waktu zawal (matahari condong ke barat), dengan syarat orang tersebut belum makan, minum, atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak fajar.

Namun, tetap lebih baik untuk tidak meninggalkan niat di malam hari. Amalan-Amalan Utama di Bulan Ramadan Selain menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa, ada banyak amalan yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan:
- Shalat Tarawih: Shalat sunnah yang dilakukan setelah shalat Isya' setiap malam Ramadan.
- Membaca Al-Qur'an (Tilawah): Bulan Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur'an, sehingga sangat dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Qur'an.
- Sedekah: Memberi sedekah kepada yang membutuhkan, baik berupa makanan, uang, atau barang lainnya.
- I'tikaf: Berdiam diri di masjid untuk beribadah, terutama di 10 hari terakhir Ramadan.
- Qiyamul Lail: Menghidupkan malam-malam Ramadan dengan shalat malam, berdoa, dan berdzikir.
- Memperbanyak Dzikir dan Doa: Ramadan adalah waktu yang mustajab untuk berdoa.
- Menjaga Lisan dan Perbuatan: Menghindari perkataan dan perbuatan yang buruk, seperti berbohong, menggunjing, dan bertengkar.
- Memberi Makan Orang yang Berpuasa (Iftar): Mendapatkan pahala yang besar dengan memberi makan orang yang berpuasa.
- Umrah di Bulan Ramadan: Pahalanya setara dengan haji bersama Nabi Muhammad SAW (menurut sebagian hadits).
- Mencari Lailatul Qadar: Malam yang lebih baik dari seribu bulan, yang biasanya terjadi di 10 malam terakhir Ramadan.
- Menjaga Silaturahmi: Mempererat hubungan dengan keluarga dan teman.
- Belajar Ilmu Agama: Memperdalam pemahaman tentang Islam dengan mengikuti kajian atau membaca buku-buku agama.