SuaraSumsel.id - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Elen Setiadi secara resmi membuka kegiatan Sumsel Digital Financial Innovation Day (Sumsel DIGNATION) 2024. Kegiatan yang diselenggarakan oleh OJK Provinsi Sumsel dan Bangka Belitung di Kantor OJK Sumsel mendorong digitalisasi sektor keuangan makin pesat.
Elen mengatakan di era globalisasi saat ini hampir semua aktivitas dalam kehidupan manusia bergantung pada layanan digital yang tidak hanya di kota-kota besar saja namun sudah merambah hampir di seluruh pelosok desa.
Untuk itu Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan selaku perpanjangan tangan dari pemerintah pusat bertekad mengembangkan dan memanfaatkan ruang digitalisasi yang ada pada saat ini dengan cara diantaranya melakukan inovasi di bidang berbagai hal seperti Digitalisasi Manajemen ASN, Digitalisasi Keuangan dan perencanaan melalui Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) yang berbasis aplikasi.
“Inovasi Keuangan Digital memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan dan mengembangkan inklusi keuangan, efisiensi dan aksesibilitas produk dan layanan jasa keuangan bagi masyarakat. Inovasi Keuangan Digital itu sendiri juga turut berperan di dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi negara khususnya bagi daerah Provinsi Sumatera Selatan,” ujarnya menegaskan.
Baca Juga:Debat Perdana Pilkada Palembang Bakal Digelar Senin Depan, Siapa Paling Siap?
Digitalisasi finansial merupakan sektor finansial (keuangan) yang kian digital.
Digitalisasi finansial diharapkan dapat mempermudah manusia mengelola aktivitas keuangannya, seperti proses penjualan, pembelian/pembayaran, dan investasi serta tabungan.
Dalam hal ini Pemerintah berperan penting untuk melaksanakan enam strategi agar mampu mendorong praktik ekonomi digital, yaitu pembangunan pengetahuan, penyebaran pengetahuan, subsidi, mobilisasi, pengarahan inovasi, dan penetapan standar.
"Karena itu di tengah perlambatan ekonomi dunia, di tengah ketidakpastian ekonomi dunia, kita harus mampu memanfaatkan semua instrumen, memanfaatkan sebuah peluang untuk bisa terus tumbuh," ujarnya.
Berdasarkan Data BPS di tahun 2023 terhadap Persentase jumlah ponsel aktif di Sumsel mencapai 76,15% untuk perkotaan dan 65,77% untuk daerah pedesaan.
Baca Juga:Korupsi Tambang Guncang Sumsel! BPK Bongkar Praktik Licik di Area Izin PT Bukit Asam
Dengan data ini, lebih dari 60% masyarakat di daerah Sumatera Selatan ini baik di perkotaan maupun perdesaan sudah menggunakan internet.
Hal ini sangat besar sekali dan potensial dalam pemanfaatan dan pengembangan digital finansial saat ini. “Oleh sebab itu, transformasi digital khususnya bidang ekonomi, bidang keuangan menjadi sangat penting. Apalagi dengan pesatnya teknologi saat ini. Banyak sektor sudah mulai beralih mulai ke AI, mulai dari administrasi, jasa, entertainment dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Dia menegaskan, jika seluruh produk-produk UMKM kita yang berjumlah lebih dari 2,3 juta UMKM Sumsel semuanya menggunakan platform digital financial tersebut akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pembayaran digital di daerah.
Kepala OJK Sumsel Babel Arifin Susanto mengatakan kegiatan DIGNATION ini intinya adalah digitalisasi dan inovasi. Hal itu penting karena jika bisa mengembangkan ekosistem kreatif bisa mengembangkan percepatan transaksi keuangan yang lebih baik, cepat dan murah.
"Kita bekali anak muda ini bangun kesadaran mereka bahwa kedepan pekerjaan tidak hanya struktural saja tapi sudah ke digital," jelasnya.
Pada DIGNATION ini ada sedikitnya 24 both ambil bagian. Mulai dari perbankan dan juga UMKM. "Kita yakin Sumsel bisa karena Sumsel telah terbukti juara satu layanan digital perbankan dan juga mengembangkan layanan pemerintah," ucapnya mengakhiri.