Lahan Rawa Sumsel Berpotensi Jadi Lumbung Padi Baru, Ini Alasannya

Sumsel memiliki lahan rawa jenis lebak dan pasang surut mineral terluas di Indonesia.

Tasmalinda
Rabu, 18 September 2024 | 15:51 WIB
Lahan Rawa Sumsel Berpotensi Jadi Lumbung Padi Baru, Ini Alasannya
Ilustrasi persawahan. Sumsel memiliki lahan rawa jenis lebak dan pasang surut mineral terluas di Indonesia. (Dok: Kementan)

SuaraSumsel.id - Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan mengusulkan optimalisasi lahan rawa guna penanaman padi guna menjadi program Proyek Strategis Nasional (PSN).

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Sumsel Bambang Pramono mengatakan usulan selaras dengan upaya meningkatkan produksi beras serta mendukung ketahanan pangan nasional.

“Dalam rapat dengan Kementerian Perekonomian, Kementerian Pertanian, dan semua pihak pemangku kepentingan membahas dokumen apa saja yang diperlukan guna mengajukan optimalisasi lahan rawa di Sumsel menjadi program PSN. Saat ini kami sedang melengkapi,” ujarnya menjelaskan.

Sumsel memiliki lahan rawa jenis lebak dan pasang surut mineral terluas di Indonesia. Luas lahan rawanya mencapai 1,24 juta hektare, dengan 855 ribu hektare di antaranya merupakan jenis pasang surut.

Baca Juga:Palembang Tuan Rumah Investment Day, Sandiaga Uno Hadir, Juragan 99 Jadi Narasumber

Potensi lahan rawa yang diajukan untuk masuk dalam PSN mencapai 620 ribu hektare namun hasil yang diverifikasi oleh Kementerian Pertanian sebesar 409.991 hektare.

“Dua kabupaten itu yang coba akan kami tindak lanjuti dan disampaikan kepada Kemenko Perekonomian,” katanya.

Kabupaten yang akan menjadi percontohan nantinya yaitu Kabupaten Ogan Komering Ilir seluas 125 ribu hektare, dan Ogan Ilir 35 ribu hektare.

Sumsel sebelumnya diamanahkan untuk meningkatkan produksi beras sebanyak satu juta ton atau setara dengan produksi 2,1-2,2 gabah kering giling (GKG). Sedangkan, untuk produksi beras saat ini setara 1,76 juta ton atau sekitar 2,83 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).

“Produksi Sumsel saat ini 2,83 juta ton GKG harus ditambah 2,1 hingga 2,2 juta ton GKG atau menjadi lima juta ton GKG untuk menghasilkan tambahan satu juta ton beras,” kata Bambang.

Baca Juga:Geger Penggelapan Dana PKMMB UMP! Mahasiswa Demo, Satu Orang Diamankan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini