SuaraSumsel.id - Panglima Kodam II/Sriwijaya Mayjen TNI M Naudi Nurdika menyiagakan prajuritnya dalam menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di musim kemarau.
Naudi mengatakan, seluruh komandan satuan dan prajurit harus tetap melakukan berbagai tindakan antisipasi agar wilayahnya terhindar dari karhutla yang dapat mengakibatkan bencana kabut asap.
Bencana kabut asap dampak karhutla perlu dicegah karena bisa mengganggu berbagai aktivitas masyarakat dan ekonomi serta menimbulkan gangguan kesehatan.
"Saya meminta satuan jajaran Kodam Sriwijaya agar segera melaporkan apabila karhutla yang terjadi di wilayah masing-masing tidak bisa ditangani, akan diupayakan pengiriman bantuan personel dan peralatan," ujarnya.
Baca Juga:TNI di Sumsel Dapat Wejangan Penting dari Pangdam II Sriwijaya
Naudi menjelaskan, kebakaran hutan dan lahan di Sumbagsel pada musim kemarau tahun ini menjadi ancaman serius bagi kehidupan masyarakat karena terdapat El Nino yang dapat mengakibatkan kekeringan semakin kering dan waktunya cukup panjang atau melebihi musimnya.
Untuk itu, pihaknya berupaya membantu masyarakat melakukan berbagai tindakan antisipasi terjadinya karhutla agar tidak menimbulkan banyak kerugian baik aspek ekonomi, sosial, kesehatan dan lingkungan.
Tindakan antisipasi yang dilakukan seperti membentuk Satgas Penanggulangan Karhutla, memasang spanduk imbauan tidak melakukan pembakaran untuk membuka lahan pertanian/perkebunan di setiap kabupaten/kota jajaran Kodam II/Sriwijaya yang dipetakan sebagai daerah rawan karhutla.
Selain melakukan tindakan itu, dalam rangka mengantisipasi karhutla, pihaknya meningkatkan sinergisitas antara pemangku kepentingan dan instansi terkait di wilayah Sumbagsel, kata Pangdam Naudi Nurdika. (ANTARA)
Baca Juga:Beralih ke Musim Kemarau, Belasan Titik Panas Hanguskan Lahan di Sumsel