Banjir di OKU Lumpuhkan Arus Lalu Lintas di Jalinsum

banjir juga merusak sejumlah fasilitas umum seperti jembatan gantung dan jaringan listrik se

Wakos Reza Gautama
Rabu, 08 Mei 2024 | 15:14 WIB
Banjir di OKU Lumpuhkan Arus Lalu Lintas di Jalinsum
banjir di OKU, Sumsel, Rabu (8/5/2024) pagi. [ANTARA]

SuaraSumsel.id - Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Desa Tanjung Dalam, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, sempat lumpuh total akibat banjir yang merendam ruas jalan mencapai 1,5 meter.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, Januar Efendi mengatakan, banjir kali ini cukup parah hingga merendam badan jalan.

Dia mengatakan curah hujan tinggi yang terjadi sejak beberapa hari terakhir hingga tadi malam merendam ribuan rumah warga di wilayah setempat, namun tidak ada korban jiwa.

Selain itu, banjir juga merusak sejumlah fasilitas umum seperti jembatan gantung dan jaringan listrik serta telekomunikasi di Kota Baturaja sempat terputus akibat bencana alam tersebut.

Baca Juga:Waspada Longsor di Desa Tanjung Beringin Muaradua Kisam

Bahkan, beberapa ruas jalan di wilayah setempat seperti di Jalinsum di Desa Tanjung Dalam, Desa Tanjung Kemala dan Desa Terusan, Kecamatan Baturaja Timur terdampak banjir hingga arus lalu lintas sempat lumpuh total.

Untuk sementara waktu pengendara roda dua dan empat dari Palembang menuju Baturaja dan sebaliknya terpaksa dialihkan melewati Jalan Cor Beton Batukuning hingga banjir surut.

"Personel kami saat ini masih fokus mengevakuasi korban banjir ke tempat yang aman untuk mengantisipasi korban jiwa," ujarnya.

Sementara, menurut Eko salah seorang warga Baturaja mengatakan mobil yang dikendarainya tidak bisa melintas di Jalinsum Desa Tanjung Dalam karena terendam banjir setinggi mencapai 1,5 meter.

"Tadi malam saya baru pulang dari Kota Palembang menuju Baturaja dan kendaraan saya tidak dapat melintas di jalur tersebut karena banjir," katanya.

Baca Juga:Jadwal Keberangkatan Jamaah Calon Haji OKU ke Tanah Suci

Eko mengaku, ia bersama puluhan kendaraan roda empat lainnya yang terjebak banjir terpaksa melewati jalan alternatif di Jalan Cor Beton Batukuning, Desa Kurup, dengan jarak tempuh yang sangat jauh.

"Mau bagaimana lagi terpaksa memutar arah. Sebab, jika memaksa melewati banjir mobil saya pasti mati mesin karena ketinggian air mencapai sekitar 1,5 meter," ujarnya.(ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini