Kendala dalam penyerapan beras oleh Bulog itu bukan disebabkan harga pembelian pemerintah (HPP) yang rendah, akan tetapi kualitas beras yang kurang baik.
"Sebenarnya untuk harga HPP gabah dan beras itu telah difleksibilitas mulai dari Rp5.000 menjadi Rp6.000 per kilogram untuk GKP d ipetani dan Rp9.950 menjadi Rp11.000 per kilogram untuk beras beras CBP medium di gudang Bulog. Akan tetapi, kendalanya itu memang dari kualitas gabah/beras yang kurang bagus dan memenuhi ketentuan dari Bulog, sehingga kami tidak dapat melakukan penyerapan," katanya.
Bayu mengimbau seluruh petani agar terus bekerja sama untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas baik dari gabah maupun beras sehingga bisa mendapatkan harga yang tinggi pada masa akan datang.
"Memang hal ini jadi pekerjaan kita semua. Bulog juga bertekad di musim tanam selanjutnya juga akan mengembangkan program mitra petani untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas. Dalam program ini kami memberikan pupuk, bibit, dan pendampingan supaya bisa meningkatkan kualitasnya," katanya. [ANTARA]
Baca Juga:Lebaran Berujung Perpisahan, Pernikahan di Palembang Alami Lonjakan Perceraian