Festival Budaya 7 Likur menjadi gambaran bahwa Bangka Belitung begitu beragam akan khasanah budayanya, yang perlu dilestarikan agar tidak punah ditelan zaman dan tidak terlupakan oleh generasi.
"Malam ini Desa Mancung tampak elok dengan terangnya lampu pelita yang menyala di halaman setiap rumah sepanjang jalanan desa. Pemasangan lampu pelita ini punya makna tersendiri bagi masyarakat setempat yang dihidupkan pada bulan Ramadhan hingga menjelang bulan Syawal," katanya.
Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming mengatakan 7 likur merupakan budaya yang telah dilaksanakan sejak berbagai generasi sebelumnya di Desa Mancung.
Perkembangan zaman tak menyurutkan budaya ini, justru 7 likur semakin berkembang oleh pengelolaan yang dilakukan para pemuda desa. Hal ini ditunjukkan dengan lomba gapura api dengan konsep heritage, masjid, dan hewan yang semakin menyemarakkan acara.
Baca Juga:Terungkap! Mantan Gubernur Erzaldi Diperiksa Kejati Hampir Satu Jam, Ini Kasusnya
"Acara ini adalah bentuk silaturahim yang terus dikembangkan anak muda Desa Mancung untuk mengingatkan masyarakat desa bahwa 10 hari menjelang akhir Ramadhan. Semoga kebudayaan bernuansa Islami ini membawa kita diberkahi kebersamaan, umur panjang, dan rezeki berlimpah. Kita harus bangga dengan kebudayaan kita," ujarnya. [ANTARA]