Buku Puisi Sungai dan Rawang Karya Gen Z Peduli Lahan Basah Sungai Musi

Puisi bukan hanya mengungkapkan rasa cinta, juga pikiran dan perasaan terhadap berbagai persoalan di lingkungan penulisnya.

Tasmalinda
Selasa, 13 Februari 2024 | 14:22 WIB
Buku Puisi Sungai dan Rawang Karya Gen Z Peduli Lahan Basah Sungai Musi
Buku Puisi Sungai dan Rawang [dok Nopri Ismli]

Musi, pada sendu muaramu

Aku menyusup dengan peluk dalam pelikmu

Musi, ku terima semua limbahmu

Sebagai bumbu pemantik nafsu

Cukup sepi dan sunyi malam ini menjadi saksi

Tak tahu nasib apa yang akan menantimu, Musi!

Mahesa Putra [23 tahun] dengan puisi “Ikan Kehilangan Puisi” semacam pernyataan masyarakat di Sumatera Selatan tidak lagi peduli dengan keberadaan beragam jenis ikan. Padahal ikan adalah sumber pangan [protein] dan ekonomi utama bagi masyarakat yang menetap di lahan basah Sungai Musi. Ikan kehilangan pemaknaan dalam pikiran dan rasa, seperti halnya sebuah puisi.

Ikan-ikan terpanggang

Di lebak yang kering

Ranting sungai

gagal mencumbui rawang

Sementara ikan setiap detik menghadapi berbagai persoalan, seperti kehilangan rawang dan hutan.

diantara bait-bait sungai

himpunan kata mengeja permukaan

dimana letak induk kalimat

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini