Musi, pada sendu muaramu
Aku menyusup dengan peluk dalam pelikmu
Musi, ku terima semua limbahmu
Sebagai bumbu pemantik nafsu
Cukup sepi dan sunyi malam ini menjadi saksi
Tak tahu nasib apa yang akan menantimu, Musi!
Mahesa Putra [23 tahun] dengan puisi “Ikan Kehilangan Puisi” semacam pernyataan masyarakat di Sumatera Selatan tidak lagi peduli dengan keberadaan beragam jenis ikan. Padahal ikan adalah sumber pangan [protein] dan ekonomi utama bagi masyarakat yang menetap di lahan basah Sungai Musi. Ikan kehilangan pemaknaan dalam pikiran dan rasa, seperti halnya sebuah puisi.
Ikan-ikan terpanggang
Di lebak yang kering
Ranting sungai
gagal mencumbui rawang
Sementara ikan setiap detik menghadapi berbagai persoalan, seperti kehilangan rawang dan hutan.
diantara bait-bait sungai
himpunan kata mengeja permukaan
dimana letak induk kalimat