SuaraSumsel.id - Suporter klub Sriwijaya FC, Ultras Palembang mendesak agar manajemen segera menyelenggarakan rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Sriwijaya Optimis Mandiri (PT SOM).
Hal ini sebagai langkah penyelamatan klub Elang Andalas dari kondisi keterpurukan saat ini. Capo Tifoso Ultras Palembang, Qusoi menjelaskan carut marut klub makin jelas terlihat dari manajemen yang dikelola sangat tradisional.
"Manajemen tidak berupaya melihat sejumlah klub yang terus maju dengan pengelolaan yang profesional," ujarnya kepada Suara.com, Kamis (30/11/2023).
Pengelolaan yang biasa-biasa saja terlihat dari segelintir orang, sekaligus suponsor yang terlibat saat ini. Bahkan bank pembangunan daerah, Bank Sumsel Babel yang merupakan BUMD tingkat pemerintah lokal sama sekali tidak menjadi sponsor dari klub kebanggan wong kito ini.
Baca Juga:Proyeksi Positif Ekonomi Sumsel Tumbuh di 2024, BI Ungkap Faktor Pendorongnya
"Ini jadi pertanyaannya, saat ini sponsor biaso be. Bank Sumsel Babel ndak mau, ada apa itu? Pemain sulit berkembang dengan kondisi klub yang biasa seperti ini. Contoh-lah klub dengan bergerak profesional dengan pengelolaan modern, semua jabatan diisi oleh orang yang mempuni," ucapnya.
Bahkan kekinian saham klub yang dikuasai oleh mantan Presiden Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin pun sudah dilepaskan secara sukarela.
Dengan demikian, sebenarnya tidak ada halangan bagi manajemen klub untuk tidak segera menyelenggarakan RUPS bagi klub agar PT SOM dikelola secara transparan, modern dan berkembang.
Ia mengingatkan klub Sriwijaya FC jangan memupuk asa untuk kembali ke liga 1 dengan kondisi manajemen yang biasa- biasa saja.
Menuju ke klub yang berlaga liga 1, Sriwijaya FC membutuhkan pendanaan yang sangat besar, butuh orang yang profesional, yang memiliki jaringan atau kerja sama nan luas.
Baca Juga:6 Ribu Lebih ODGJ di Sumsel Kantongi Hak Memilih Pada Pemilu 2024
"Kita tidak bisa salahkan coach Yoyo sepenuhnya, dengan kondisi manajemen yang begini. Sebelumnya kan sudah ada tiga calon, beri mereka kesempatan menjadi Presiden klub," ucapnya.
Sehingga dengan adanya Presiden klub, maka arah perjalanan Sriwijaya FC akan sangat bisa ditentukan.
"Sehingga bisa juga memimpin manajemen dengan lebih baik, misalnya muncul sosok Helmy Yahya, yang berkeinginan membenahi, lalu bisa juga mengait orang-orang kaya berdarah Sumsel untuk bisa bersama menjadikan klub ini kembali menjadi klub kebanggaan wong kito," imbuh Qusoi.
Harapan yang sama juga sempat disampaikan suporter Sriwijaya FC lainnya, Singa Mania.
Dikonfirmasikan saran ini, manajemen Sriwijaya FC sempat sebelumnya beralasan masih menunggu hasil persidangan atas gugatan terhadap klub
Sriwijaya FC digugat oleh perusahaan PT Digi Asia atas sejumlah uang yang dipakai klub yang atas pernjanjian tersebut apabila mengalami gagal bayar maka akan dikonversikan dalam bentuk pengambilalihan saham.
Namun alasan ini dijawab suporter jika manajemen sengaja mengundur.
"Kan dana hanya berapa M (miliar) yang akan dikonversikan, jika sudah ada Presiden Sriwijaya FC, maka akan ada langkah dan solusinya," ujar Qusoi menambahkan.