Asfan menyebut pada saat hadir di sana, dirinya sebagai Staf Khusus Bidang Keuangan Perbankan. Namun setelah kembali ke Palembang pada bulan Maret 2020 dan di bulan Mei dipindahkan ke Bidang Olahraga sehingga Asfan tidak mengikuti lagi perkembangannya.
“Saya tidak mengetahui lagi follow up, tindak lanjut saya tidak mengikuti lagi, karena saya sudah pindah ke Staf Khusus Bidang Olahraga tepat di bulan Mei. Dan rapat tersebut bulan Maret dan bulan Mei saya pindah tugas,” jelas Asfan.
Asfan diperiksa untuk menjelaskan jalannya RUPS- LB Bank Sumsel Babel pada tanggal 9 Maret 2020 di Pangkal Pinang, karena saat itu hadir di ruangan itu, sebagai staf khusus mendampingi Gubernur.
“Saya mengetahui semua kejadian-kejadian di situ. Makanya saya dimintai keterangan mengenai jalannya RUPS seperti laporan pertanggungjawaban, direksi dan lainnya,” jelasnya.
Baca Juga:AMSI Sumsel dan Bawaslu Ajak Publik Awasi Pelanggaran Pemilu 2024
Ada seseorang yang melaporkannya ke Bareskrim Polri, dugaan manipulasi hasil rapat RUPS-LB saat sesudah rapat tersebut.
“Intinya, setelah saya tidak lagi menjabat dugaan adanya manipulasi baru ada. Dan ternyata pak Safarudin dan Mulyadi Mustofa tidak diusulkan, dan sempat ditanyakan penyidik kepada saya kedua orang ini tidak diusulkan apakah saya tahu, dan saya jawab tidak tahu. Namun pada saat hadir dalam rapat itu, 100 persen saya tahu kalau Pak Safarudin dan Mulyadi Mustofa diusulkan dan disetujui dan ternyata kenyataan keduanya tidak diangkat,” katanya.