SuaraSumsel.id - Penyelidikan terhadap pelaku pembakar hutan dan lahan atau karhutla terus dilakukan pihak kepolisian daerah (Polda) Sumatera Selatan (Sumsel). Setidaknya Kapolda Sumsel Irjen Albertus Rachmad Wibowo menyatakan ada pelaku yang berasal dari perusahaan.
Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan, oknum pelaku dari perusahaan ini menyuruh membakar lahan dengan upah Rp300 ribu. Hal ini terungkap saat Kapolda menghadapi masa aksi dari mahasiswa yang berlangsung di Mapolda Sumsel, Jumat (4/11/2023).
Pada kesempatan itu, kapolda Sumsel menjelaskan jika karhutla yang terjadi di Sumsel ialah permasalahan yang kompleks.
Berdasarkan instruksi presiden Republik Indonesia (Inpres RI ) nomor 3 tahun 2020 tentang penanggulangan kebakaran hutan dan lahan itu melibatkan 28 instansi baik dari kementerian hingga ke lini pemerintah daerah.
Baca Juga:Kisah di Balik Hadiah Mobil Listrik Jokowi ke Siswa SMK di Palembang
“Pelaku yang kita tangkap ini merupakan orang yang tertangkap tangan sengaja melakukan pembakaran,” ucap Kapolda Sumsel.
Pihaknya bersama dengan instansi terkait secara maksimal telah berupaya melakukan penanggulangan bencana karhutlah terjadi.
“Sudah ada 54 yang kita tetapkan tersangka, di mana satu di antaranya merupakan oknum perusahaan yang sengaja disuruh untuk membakar lahan dengan upah hanya tiga ratus ribu,” tegas dia.
Kapolda Sumsel menganggap aksi demo yang dilakukan mahasiswa sebagai bentuk kontrol sosial terhadap kinerja polri yang juga mendukung penegakkan hukum di Sumsel.
Wadir Ditrreskrimsus Polda Sumsel, AKBP Putu Yudha Prawira menambahkan saat ini pihaknya melakukan penyelidikan terhadap tujuh korporasi yang diduga melakukan praktik pembakaran lahan secara sengaja.
Baca Juga:BUMN Bangun Dua Pabrik Pupuk Ramah Lingkungan di Palembang
Melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com, 7 koorporasi yang tengah disidik tengah mengumpulkan dua alat bukti.
- 1
- 2