SuaraSumsel.id - Pemerintah Kota Palembang membongkar 235 rumah, warung, dan bangunan liar yang berada di atas saluran air.
Pembongkaran ini dilakukan karena bangunan tersebut dianggap sebagai salah satu penyebab banjir ketika hujan lebat.
Pembongkaran bangunan liar atau tanpa izin penyebab banjir di sejumlah kawasan permukiman penduduk dan jalan protokol tersebut berlangsung damai.
"Petugas lapangan mengutamakan musyawarah dengan pemilik bangunan," kata Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda, Sabtu (15/10/2022).
Baca Juga:655 Rumah Terdampak Banjir dan 124 Lainnya Rusak Akibat Longsor di Kabupaten Lebak
Menurut dia, pihaknya mengambil tindakan tegas melakukan pembongkaran bangunan liar yang menutup saluran air/drainase, untuk kepentingan masyarakat banyak mengatasi terjadinya genangan air di sejumlah kawasan permukiman dan jalan protokol ketika hujan lebat turun dalam waktu cukup lama di atas satu jam.
Berdasarkan evaluasi kegiatan pembongkaran bangunan liar itu cukup efektif mengurangi genangan air karena saluran air yang selama ini terhambat oleh bangunan kini menjadi lancar.
Melihat penertiban bangunan liar yang menutup saluran air/drainase cukup efektif, kegiatan tersebut akan terus dilakukan hingga dipastikan tidak ada lagi bangunan liar menjadi penyebab banjir.
Selain melakukan penertiban dan pembongkaran bangunan liar, untuk mengatasi banjir yang selalu menjadi masalah pada setiap musim hujan, pihaknya juga berupaya melakukan berbagai proyek pengendalian banjir.
Proyek pengendalian banjir yang menjadi program Pemkot Palembang beberapa tahun ke depan seperti penambahan pompa di sejumlah titik rawan banjir, kolam retensi, dan melakukan normalisasi anak Sungai Musi.
Baca Juga:BMKG Minta Masyarakat di Wilayah Ini Waspada Longsor dan Banjir
Kemudian berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, sungai, serta saluran air dari sampah dan benda lainnya yang dapat menyebabkan banjir.
Melalui upaya tersebut diharapkan permasalahan banjir atau timbulnya genangan air di sejumlah kawasan permukiman dan jalan protokol pada setiap hujan lebat turun bisa diminimalkan bahkan sedapat mungkin dihilangkan, ujar Wawako Fitrianti. (ANTARA)