SuaraSumsel.id - Kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau brigadir J terus menjadi perhatian publik. Usai istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi ditahan, kasus ini makin siap disidangkan.
Bahkan Hotman Paris berharap agar pengacara Ferdy Sambo (FS), Putri Candrawathi (PC), dan Brigadir J berdebat di Kopi Johny.
“Hotman menyarankan kasus FS dan PC, saya sarankan agar tim kuasa hukum dari Sambo dan tim kuasa hukum dari PC dan dari keluarga Brigadir J berdebat secara hukum di Kopi Johny,” sebutnya Hotman Paris dilihat dari unggahannya di Instagram miliknya ‘hotmanparisofficial’ pada Sabtu 1 Oktober 2022.
“Ayo dengan Hotman sebagai Host, sebagai wasit,” sambung Hotman Paris.
Baca Juga:Lima Wilayah di Sumsel Alami Hari Tanpa Bayangan Hari Ini, Termasuk Palembang
Debat itu dilakukan lantaran telah banyak dugaan terkait kasus tewasnya Brigadir J tersebut. Menurut Hotman Paris, hoaks sudah terlalu banyak atas peristiwa kematian ajudan mantan Kadiv Propam Polri tersebut.
“Kenapa debat ini perlu karena sudah terlalu jutaan hoaks, jutaan tuduhan, jutaan pendapat di medsos yang membuat berbagai versi-versi. It is now the time untuk berdebat secara fakta hukum, oke,” jelasnya.
Dia juga percaya Kamaruddin Simanjuntak dan pengacara FS, serta pengacara PC berani untuk berdebat di Kopi Johny terkait kasus tersebut.
“Timnya FS dan timnya PC saya yakin berani. Debatnya di Kopi Johny di Kaki Lima, ayo Hotman jadi hostnya,” sambungnya.
“Saya yakin, paman saya, eh gue bilang paman loh ya Kamaruddin Simanjuntak karena marganya Simanjuntak pasti dia berani akan berdebat, ya. Jangan seperti si Ono yang sana itu, ada yang sana itu yang debatnya kalau ada cewek cantik langsung diajak nikah padahal kantongnya pas-pasan ya,” terangnya.
Baca Juga:Hari Tanpa Bayangan Berlangsung Mulai Hari Ini di Sumsel, Catat Lokasinya
Melansir terkini.id-jaringan Suara.com, Hotman Paris juga mengingatkan agar dalam kasus tersebut diperlukan dua keahlian yaitu ahli hukum pidana dan ahli psikolog.
“Ingat dalam kasus Sambo ini, hanya dua keahlian yang diperlukan yaitu ahli hukum pidana dan ahli psikolog,” ungkapnya.
“Kenapa? I know, hanya itu yang dibutuhkan untuk menentukan apakah ini pembunuhan berencana atau pembunuhan spontan. Apakah ini 340 atau 338 KUHP,” tambah Hotman.