SuaraSumsel.id - Sosok akun hacker Bjorka memang masih misteri saat ini. Meski ada pemuda di Mediun yang ditangkap dan kemudian dijadikan tersangka atas adanya kehadiran sekaligus menjual akun telegram pada akun yang sedang banyak diburu ini.
Seorang netizen dengan akun @angelinadeaid, yakin jika hacker Bjorka merupakan orang Indonesia. Hal ini diketahui dari penggunaan bahasa inggris yang dipilih hacker ini.
Akun twitter Bjorka memang berhasil mencuri perhatian publik. Beberapa kali akun ini kena suspenc hingga muncul media komunikasi telegram dan akun media TikTok. Namun banyak yang meragukan akun-akun yang muncul setelah hacker Bjorka diburu.
Beberapa spekulasi mengungkapkan sosok Bjorka oini. Akun @angelinadeaid, yang membuat satu thread alias utas khusus untuk membahas hal ini.
Baca Juga:Tragis! Warga Sumsel Hilang Dimakan Buaya Saat Bersihkan Perahu Ketek
Si pemilik akun menduga bahwa meskipun tweet Bjorka berbahasa Inggris, hacker tersebut sebenarnya adalah orang Indonesia.
Melansir hop.id-jaringan Suara.com alasan mengapa ia mempercayai hal tersebut adalah karena penggunaan atau pilihan kata yang digunakan oleh Bjorka saat menulis cuitan.
Melihat lexicon (collections of words) yg dipakai Bjorka , saya cukup yakin bahwa dia adalah orang Indonesia. Penggunaaan double conjunction “because since” setelah tanda titik “.” Ini adalah tipikal khas orang Indonesia untuk menulis B. Inggris dengan style ‘Indoglish’.
Kata janggal yg saya temukan disini adalah ‘founding’. Jika Bjorka menggunakan translator tool utk menerjemahkan teks Polly, dimanapun translation tool akan mnrjemahkan sebagai ‘finding’ / ‘found’.
Fakta bahwa kata ‘founding’ ditulis disini menunjukkan ada 2 kemungkinan. Yg pertama adalah typo, dan kemungkinan kedua yang lebih masuk akal adl Bjorka menerjemahkan teks tsb secara manual yg berarti terbukti bahwa dia memahami Bahasa Indonesia dengan baik.
Baca Juga:Palembang Diguyur Gerimis Pagi Ini, Berikut Wilayah Sumsel Bakal Hujan Hari Ini
Kejanggalan lain. Cerita Bjorka tentang ‘old man’ ini memilik tenses inconsistency. Dlm B. Inggris, untuk menceritakan orang yg sudah meninggal, orang akan otomatis menggunakan ‘past tense’ karena mereka sudah tidak ada di dunia ini.
Saya selalu melihat kesalahan umum seperti yg Bjorka buat pada orang Indonesia dimana mereka selalu campur aduk dalam menggunakan tenses karena kata kerja (verb) dalam Bahasa Indonesia tidak mengalami perubahan ketika kita menceritakan masa lalu, sekarang, dan masa depan.
Barusan saja di akun twitter barunya, Bjorka menulis ‘make a noise’. Kebanyakan orang Indo mengasosiasikan suara dengan “a”(bisa dihitung). Padahal dlm B. Inggris, ‘noise’ itu termasuk uncountable noun, sehingga lebih natural jika menggunakan ‘some’, bukan ‘a’.
Bukti lain. “Even though he is a smart old man” yg ditulis bjorka ini merupakan dependant clause. Artinya, dia memerlukan kalimat lain agar menjadi kalimat kompleks yang utuh.
Jika dterjemahkan, klausa ini menjadi: “Biarpun dia adl org tua yg pintar”. Dlm B Indo, sering kita lihat orang memakai kalomat spt ini. Namun kalimat ini sebenarnya tidak utuh/sempurna. Ciri2 kecil yg dilanturkan Bjorka ini smkn memberi kecurigaan bahwa Bjorka adl org indonesia.
Kejanggalan yang lain. Phrasa ‘have breathed free air’ ini terkesan seperti terjemahan literal dari bahasa Indonesia: “menghirup udara bebas” - gaya idiom Bahasa Indonesia yang sangat khas.
Thread ini saya buat karena saya tertarik untuk mengamati bahasa yang Bjorka pakai. Terlepas dari analisa saya, kemungkinanpun saya masih bisa salah karena perlu kajian yg jauh lebih dalam untuk melihat kasus Bjorka ini. Terima kasih untuk para netizen yang —
Sedaangkan makna Indoglish adalah bentuk bahasa yang khas dan unik di mana bentuk yang ada merupakan perpaduan antara bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Indoglish menjadi bentuk yang istimewa karena sering digunakan oleh komunitas tertentu di tengah masyarakat.