SuaraSumsel.id - Perihal masalah dukun-dukun kini kerap dibahas oleh publik. Setelah Pesulap Merah bereaksi berkeinginan membongkar trik-trik dukun palsu yang kemudian pun berujung pelaporannya kepada polisi.
Para dukun-dukun tersebut tidak terima jika pesulap merah berkeinginan membongkar trik dan yang membawa masyarakat akhirnya tidak percaya akan hal gaib yang dinilai menjadi ranah para dukun. Belum selesai akan permasalahan ini, Ustazd Abdul Somad atau UAS memberikan penjelasannya mengenai perihal dukun.
Di podcast Daniel Mananta, awalnya dijelaskan segara gamblang perbedaan dari pawang hujan dan ustadz yang berdoa meminta hujan. Pembahasnnya diawali dengan apa perbedaan ustadz memimpin salat meminta hujan dengan pawang hujan.
"Ustaz, dia berdoa minta sama Allah. Sedangkan dukun, dia minta sama setan kepada musuh Tuhan," kata Ustaz Abudl Somad menjelaskan. Ustaz Abdul Somad juga membicarakan pemusnahan dukun di era kepemimpinan Nabi pada gerakan Renaisans di Eropa sesudahnya.
"Kalau kita mau bersih, maka dukun-dukun harus ditangkap," sambung Ustaz Abdul Somad
"Orang lupa bahwa di abad 15 di Eropa, di antara gerakan Renaisans adalah menangkap dukun-dukun. Jauh sebelum itu, pada masa setelah Nabi Muhammad meninggal, diadakan razia dukun. Semua dukun ditangkap, disuruh bertaubat," ucap UAS.
Pendakawah asal Sumatera Utara ingin membuat pilihan apakah pernyataan tersebut tidak menampilkannya.
"Boleh di-cut untuk tidak di-upload," ujar Ustaz Abdul Somad.
Meski demikian Daniel Mananta mengungkapkan hal yang paling mengerikan dari sosok dukun.
Baca Juga:Rentang Usia 20-39 Tahun, Ratusan Warga Sumsel Positif HIV/AIDS
"Gue mikirnya lebih kayak kita bakal dikirim-kirimin apa," ujar Daniel.