Dia pun memprediksikan peristiwa ceramaah di kajian subuh tersebut terjadi sekitar tahun 2015-2016. Namun karena pada tahun 2019, tahun politik, video tersebut kembali muncul, viral dan membuat ketegangan.
"Saya pun tidak ingat rekaman itu 2015 atau 2016 tapi karena politik dan lain sebagainya bisa didapat, saya sendiri tidak punya rekaman itu lalu dipotong," ujar UAS.
Setelah beberapa pembicaraan lainnya, Daniel kembali menegaskan jika pernyataan yang disampaikan UAS tersebut mungkin bukan seperti maksud yang ingin disampaikan.
"Tapi saya ngerasa itu bukan maksud ustaz juga,menurut saya ya," imbuh Daniel Mananta terasa adem.
Baca Juga:Cuaca Sumsel Hari Ini: Palembang Berawan Dengan Potensi Hujan Sedang
UAS kemudian mengungkapkan adanya sejumlah pendeta kristen yang juga menjelaskan hal yang sama seperti yang diungkapkannya pada jemaah Islam.
![Daniel Mananta dan Ustaz Abdul Somad [Instagram/ustadzabdulsomad_official]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/08/25/89824-daniel-mananta-dan-ustaz-abdul-somad-instagramustadzabdulsomad-official.jpg)
"Ada beberapa yang menjelaskan bahwa ternyata di dalam aliran-aliran agama Kristen sendiri tidak satu pendapat tentang masalah patung," ujar UAS.
Daniel pun kemudian menyimpulkan jika yang dia tangkap dari patung tersebut bukan Yesus melainkan patung (benda).
"Karena saya yang saya tangkap adalah lebih ke patungnya bukan ke Yesusnya," timpal Daniel.
Setelah cukup jelas, UAS pun kembali menegaskan jika ia tidak ingin menjelaskan terlalu mendesak mengenai pemikirannya kepada musuh.
Baca Juga:Penampakan Kapal Milik Tersangka Surya Darmadi di Sumsel Yang Disita Kejaksaan, Dinilai Rp40 Miliar
"Karena bagi orang yang membenci, penjelasan tidak akan berpengaruh," sambung UAS.