SuaraSumsel.id - Sosok Rizal Ramli bersuara soal Kasus Ferdy Sambo. Dia menyebut jika pembunuhan Brigadir J muncul akibat dari revolusi rakyat secara digital.
Namun tidak cukup hanya hal tersebut, ia setelah adanya revolusi mental, memaksa siapapun unuk tidak mengabaikannya. "Inilah sebetulnya awal dari people revolution secara digital, revolusi rakyat tapi pakai digital doang, tapi impactnya dahsyat sekali karena memaksa siapapun untuk tidak bisa mengabaikan," kata Rizal dalam diskusi daring yang diadakan Total Politik/
Berita soal pembunuhan Brigadir J yang menyita perhatian publik. Bahkan mengalahkan tayangan infotainment karena mengandung unsur cerita yang lengkap, mulai dari adanya peristiwa pembunuhan, dugaan perselingkuhan, hingga dugaan geng mafia di tubuh Polri.
Ia menyebut kasus ini sebagai gejala "Samboisme", karena memiliki beberapa dimensi pembunuhan di dalamnya.
Baca Juga:Cadangan Gas Baru Ditemukan di Sumsel, Sumur Eksplorasi Sungai Rotan Milik Pertamina
"Ini pembunuhan sadis, terencana, penghapusan barang-barang bukti secara sistematis," ujarnya.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu berharap kasus ini juga menelisik aliran dana di dalamnya.
"Harus dibuka polanya, dipertanggungjawabkan karena kalau enggak betul-betul ini kegiatan mafia di dalam polisi," kata Rizal.
Melansir ANTARA, dia pun berharap peristiwa ini bisa membenahi demokrasi Indonesia.
"Kita benahin demokrasi kita, kita bersihkan polisi, hapuskan multifungsi dari pada Polri".
Baca Juga:Akhir Pekan di Sumsel, Palembang Diguyur Hujan Sore Hingga Sore Hari