Trik Dukun Palsu Dibongkar Pesulap Merah, Persatuan Dukun: Kultur Kita, Berkaitan Dengan Supranatural

Gus Fatah mengungkapkan bagaimanapun budaya masyarakat Indonesia masih kental dengan dunia spiritual.

Tasmalinda
Minggu, 14 Agustus 2022 | 10:04 WIB
Trik Dukun Palsu Dibongkar Pesulap Merah, Persatuan Dukun: Kultur Kita, Berkaitan Dengan Supranatural
Ilustrasi dukun. [Digatara.com]

SuaraSumsel.id - Perseteruan Pesulap Merah dan Gus Samsudin berujung persatuan para dukung bersuara. Belum lama ini disebutkan jika aksi pesulap merah buka kedok dukun palsu menyebabkan dukun sepi pekerjaan alias job.

Namun hal tersebut dibantah. Ketua Umum Perdunu, Abdul Fatah Hasan. Sebab, menurutnya, kultur masyarakat di Indonesia, khususnya  masih mempercayai nuansa spiritual dan supranatural.

"Kalau ngomong Dukun sepi job, itu tidak ada," tegas Gus Fatah, Sabtu (13/8/2022).

Dalam mengatasi berbagai macam keluhan dan kebutuhan masyarakat, Gus Fatah menyebut orang-orang pintar yang benar-benar bisa menjadi jalan solusi masih memegang integritas profesinya dengan mengedepankan kebaikan.

Baca Juga:9 Kloter Jamaah Haji Sumsel dan Babel Sudah Tiba di Tanah Air

"Terutama apa yang dilakukan oleh orang-orang yang itu diyakini bisa menjadi solusi di tengah masyarakat itu betul-betul mendiagnosa atau menganalisis sebuah masalah itu tuntas, yang kemudian memberikan solusinya itu masuk dan baik dengan apa yang dibutuhkan," ungkapnya.

Marcel Radhival alias Pesulap Merah saat mendatangi padepokan Gus Samsudin (tengah), namun sempat dihalangi dan dimintai KTP-nya oleh kepala desa (kanan). [YouTube/Marcel Radival]
Marcel Radhival alias Pesulap Merah saat mendatangi padepokan Gus Samsudin (tengah), namun sempat dihalangi dan dimintai KTP-nya oleh kepala desa (kanan). [YouTube/Marcel Radival]

Melansir suarajatim.co.id-jaringan Suara.com, Gus Fatah mengungkapkan bagaimanapun budaya masyarakat Indonesia masih kental dengan dunia spiritual, artinya banyak masyarakat bawah yang memegang cara-cara alternatif dengan menggunakan jasa praktik perdukunan yang ada di wilayahnya.

"Itu terkait dengan keyakinan yang ada di tengah masyarakat kita. Kultur kita itu memang sangat tepat dengan aktivitas yang berkaitan dengan spiritual dan supranatural. Jadi itu tidak ada efek yang signifikan," kata Gus Fatah.

Terlebih bagi para orang pintar yang telah diyakini banyak orang mampu menjadi jalan solusi di tengah masyarakat, mereka juga tetap eksis sebagaimana hari biasanya.

Baca Juga:Dinas Pertanian Pali Serahkan Dokumen Program Serasi 2019 ke Penyidik Kejati Sumsel

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini