Demam Citayem Fashion Week Memakan Korban, Camat Cantik Ini Dipecat Dari Jabatannya

Demam Fashion Week yang berlangsung di sejumlah daerah berimbas fatal pada seorang camat cantik di Payahkumbuh Timur, Sumatera Barat.

Tasmalinda
Senin, 08 Agustus 2022 | 07:11 WIB
Demam Citayem Fashion Week Memakan Korban, Camat Cantik Ini Dipecat Dari Jabatannya
Camat Payakumbuh Timur dipecat setelah ikut-ikutan Citayem Fashion Week [Instagram/@lambe_turah]

SuaraSumsel.id - Demam Citayam Fashion Week yang terjadi di sejumlah kota ternyata berujung fatal bagi seorang camat cantik di Sumatera Barat ini. Dia dicopot dari jabatannya sebagai Camat Payahkumbuh Timur. 

Kisah mengenai pencopotan tersebut diungkapkan Camat di TikTok @dewi.centong. Dia mengungkapkan bagaimana aksinya meniru Citayem Fashion Week dikomentari MUI dan kemudian membuatnya tidak lagi menjabat sebagai Camat.

Kisah ini kemudian diviralkan oleh Instagram @lambe_turah. Begini kisah pemecatan Camat cantik gegara meadopsi Citayem Fashion Week di daerahnya.

"Aku seorang Camat di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Pernah ikutan membuat video viral ala-ala Citayam Fashion Week dengan nama Payakumbuh Fashion Week," ujarnya, Minggu (7/8/2022).

Baca Juga:Bejat! Pria Lansia di OKU Sumsel Cabuli Anak Tiri Sampai Lima Tahun

"(Hingga) kemudian dikomenlah oleh salah satu lembaga MUI Kota Payakumbuh," sambungnya.

Kecaman oleh MUI Kota Payakumbuh yang membuat karirnya bermasalah.

"Karier yang aku bangun sekian lama hancur hanya gara-gara komen MUI yang sangat tidak objektif," kritik Dewi. "Dengan melaporkan aku ke Wali Kota Payakumbuh dan akhirnya aku diberhentikan jadi Camat di Payakumbuh Timur."

"Terima kasih MUI Kota Payakumbuh, sudah membuat hancur semua impian aku. Tapi yang anehnya daerah lain di Sumatera Barat yang membuat video seperti ini tidak di komen sama sekali," sambungnya.

Akun @lambe_turah juga menunjukkan konten catwalk yang diunggah Dewi. Tampak juga bunyi kritik MUI terhadap Camat cantik ini.

Baca Juga:Harga Sawit Sumsel Masih Melandai Meski Tarif Pungutan Ekspor Dihapus

"Jika ibu bermaksud untuk mempromosikan Tenun Balai Panjang, maka tidaklah dengan cara 'murahan' ala anak-anak Citayam itu," kritik MUI Payakumbuh kepada sang camat.

"Dari sinilah Iwi terinspirasi buat ala-ala itu yang lagi viral, namun bukan di Jakarta sana, cukup di Simpang Benteng aja, yang mana Simpang Benteng juga salah satu tempat bersejarah di Kota Payakumbuh dengan menampilkan Tenun Balai Panjang," jelas Dewi di keterangan unggahannya.

"Jangan latah mengikuti apa yang sedang tren/viral, karena ibu adalah pejabat publik yang akan menjadi contoh/tauladan bagi masyarakat," tutur MUI Payakumbuh mengusulkan.

MUI Payakumbuh juga menyoroti gaya berpakaian Dewi meski yang bersangkutan telah mengenakan jilbab. "Apalagi model fashion yang Ibu ikuti tersebut adalah tabarruj orang-orang jahiliyah yang dikecam dalam Syari'at (QS al-Ahzab: 33)," sambungnya.

"Jika ibu bermaksud untuk mempromosikan Tenun Balai Panjang, maka tidaklah dengan cara 'murahan' ala anak-anak Citayam itu pakaian Bundo Kanduang di Ranah Minang ini dipromosikan," kata MUI Payakumbuh melanjutkan.

Komentar pedas inilah yang menjadi awal mula sebelum Dewi dilaporkan ke Wali Kota Payakumbuh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak