Nasib 3.500 Guru Honorer di Palembang: Kembali Dijanjikan Diangkat P3K

Sistem pengangkatan guru honorer ini telah mendapatkan dukungan dari Pemerintah kota.

Tasmalinda
Rabu, 13 Juli 2022 | 14:40 WIB
Nasib 3.500 Guru Honorer di Palembang: Kembali Dijanjikan Diangkat P3K
Ribuan guru di Palembang, Sumatera Selatan dijanjikan diangkat P3K [dok Pemkot Palembang]

SuaraSumsel.id - Sebanyak 3.500 guru honorer di Palembang, Sumatera Selatan dijanjikan bakal diangkat menjadi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (P3K). Janji ini disampaikan Seketaris Daerah atau Sekda kota Palembang, Ratu Dewa dalam pertemuan mereka.

Ratu Dewa mengungkapkan pemerintah kota Palembang tengah menghitung kebutuhan di luar tenaga guru honorer. Hal ini menjadi dasar bagi Pemerintah Kota atau Pemkot Palembang mengajukan usulan pengangkatan.

"Karena selama ini, guru-guru ini yang sudah menutupi kebutuhan mencerdaskan anak bangsa di Palembang ini. Karena itu, akan kita perjuangkan ke pemerintah pusat," ujarnya.

Sekda mengungkapkan dirinya juga sudah meminta kepada BKPSDM Pemkot agar mengitung ulang kebutuhan di luar tenagar guru honorer, guna menjadi dasar ke Kemenpan RB.

Baca Juga:LRT Sumsel Belum Diserahkan Ke Pemda, DPRD Sumsel Akui Sulit Alokasikan Anggaran

“Ini akan kita bersama Dinas Pendidikan akan perjuangkan sampai ke pemerintah pusat. Sudah sewajarnya guru guru yang mencerdaskan anak bangsa ini, kita perjuangankan,” tegasnya lagi.

Kepala Dinas Pendidikan atau Disdik Kota Palembang Ahmad Zulinto mejelaskan sistem pengangkatan guru honorer ini telah mendapatkan dukungan dari Pemerintah kota.

Sebanyak 1.196  yang menjadi prioritas utama, yakni  guru yang telah lulus Passing Grade.

"Semua lulus wajib diangkat dan selesai mulai pengakatan ini dari guru swasta dan negeri. Prioritas kedua terdiri dari sisa guru honorer K2 yang tersisa dengan jumlah 6 orang tapi masih dicek berdasarkan aturan pemerintah pusat," ujar ia.

“Kemudian perioritas ketiga  guru honorer yang status dapodiknya sudah berjalan 3 tahun per Desember 2019 itu tidak dites, hanya melalui seleksi observasi saja,” katanya.

Baca Juga:Sumsel Jadi Pelopor Dharmayatra Indonesia, Jadikan Prambanan Dan Borobudur Pusat Keagamaan Hindu-Budha

Seleksi meliputi pemeriksaan kehadiran guru sekaligus peran aktif guru dalam mengajar. “Namun saya yakin semua guru yang ada di Palembang semuanya taat dengan aturan," terang ia.
 
lanjutnya, P4 yaitu guru honorer yang dapodiknya sekolah negeri pada waktu itu yang kurang dari 3 tahun yang akan mengikuti tes sebanyak 467 sehingga totalnya semuanya 3500.
“Mudah-mudahan ini akan dingakat semua,” jelasnya.
 
Nah untuk   mereka tenaga  administrasi sekolah seperti pegawai tata usaha, operator komputer dan penjaga sekolah juga telah usulkan  Sekda Palembang untuk dimasukan kedalam pengangakatan P3K jika masih ada slot untuk formasi ini agar bisa dibuk.
 
Ditempat yang sama salah satu guru honorer di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Palembang Efriza guru Bimbingan konseling (BK) merasa lega atas perjuangan  Sekda Kota Palembang Ratu Dewa dan Ahmad Zulinto yang juga menjabay  Ketua PGRI Sumsel ini.
 
"Alhamdulilah ada orang baik yang mau memperjuangkan sampai tuntas pengangkatan kami menjadi PPPK," katanya.
 
lanjutnya Andika salah satu guru honorer di SMP bahasa inggris sedikit lega meskipun kebijakan tersebut baru kabar bahagia.
 
"Kami optimis jika kerja keras beliau akan berhasil. Rasa ini tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata  hanya ucapan terima kasih saja yang mewakili rasa bahagian kami terhadap perjuangan guru honorer," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini