HUT ke-76 Bhayangkara, Pengamat Minta Polri Tidak Main Politik Praktis

Susaningtyas Kertopati meminta agar Polri tidak bermain politik praktis

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 01 Juli 2022 | 11:15 WIB
HUT ke-76 Bhayangkara, Pengamat Minta Polri Tidak Main Politik Praktis
Ilustrasi polisi. Pengamat meminta Polri tidak bermain politik praktis. [Antara]

SuaraSumsel.id - Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati memberikan catatan kepada Polri pada Hari Bhayangkara Ke-76.

Susaningtyas Kertopati meminta agar Polri tidak bermain politik praktis alias netral dalam menghadapi kontestasi Pemilu 2024.

"Polri perlu meyakinkan masyarakat bahwa semua orang sama di hadapan hukum, termasuk bahwa Polri itu netral dari intervensi politik dan/atau Polri tidak bermain politik praktis, tetapi harus paham politik," kata Susaningtyas dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (1/7/2022).

Perempuan yang biasa disapa Nuning ini pun mengapresiasi yang tinggi kepada kinerja Polri pada kepemimpinan Jenderal  Listyo Sigit Prabowo terutama dalam penggunaan anggaran secara akuntabel dan transparan.

Baca Juga:16 Ucapan Hari Bhayangkara 2022 untuk Apresiasi Jasa Polisi di Indonesia

Nuning juga mengapresiasi kinerja Densus 88 yang sukses dalam penanganan terorisme.

"Polri juga dinilai sukses dalam penanganan COVID-19 dengan menjaga ketertiban masyarakat sehingga COVID-19 cepat diatasi," katanya.

Tak kalah penting juga, kata Nuning, Kapolri berinisiatif membangun kesetaraan gender di Polri dengan menaikkan pangkat Polwan setara pria polisi bahkan PNS berprestasi pun dinaikkan pangkat setara brigjen.

Nuning pun memberikan masukan Polri agar bisa bekerja lebih baik ke depannya.

Dalam hal prediktif, Polri dituntut mampu melakukan penegakan hukum berdasarkan analisis intelijen dan kemampuan forecasting sehingga Polri tidak reaktif tapi proaktif.

Dari segi responsibilitas, kata dia, Polri diminta harus akuntabel kepada masyarakat, termasuk dalam penegakan hukum. Polri perlu menunjukkan bahwa penegakan hukum tidak memandang kelas dan golongan

"Polri yang transparan dan akuntabel akan meningkatkan kecintaan dan kepercayaan masyarakat terhadap upaya-upaya penegakan hukum yang dilakukan. Polri juga harus lebih sigap atasi hoaks dan fenomena post-truth di tengah masyarakat," jelas Nuning.

Baca Juga:Hari Bhayangkara 2022 Diperingati 1 Juli, Inilah Makna Tema dan Logonya

Polri, lanjut dia, juga harus lebih berani melangkah untuk atasi teroris perangkat lunak kurang berupa regulasi/payung hukum masih kurang one step a head.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini