Berbeda dengan laksan dan celimpungan, kuah santan burgo berwarna putih. Sementara untuk pencinta pedas akan ada sambal tambahan pendamping burgo.
Salah satu langganan Winda, Suci mengaku selama Ramadan dirinya tidak pernah tinggal menyajikan laksan dan celimpungan. "Selama Ramadan ini selalu beli laksan dan celimpungan. Pempek juga gak tinggal," ujarnya.
Dirinya juga mengatakan, di bulan puasa saat ini makanan khas Palembang menjadi pilihan yang tepat untuk dinikmati. Untuk harga, kata Suci, masih bisa dijangkau setiap kalangan masyarakat.
"Kalau Ramadan ini makanan khas Palembang jadi lebih dinikmati, dinanti-nanti ketika berbuka puasa. Kalau hari-hari biasa tidak terlalu," pungkasnya.
Baca Juga:Lima Jam Demonstrasi, DPRD Sumsel Terima dan Janji Teruskan Tuntutan Mahasiswa Aliansi BEM Se-Sumsel
Kontributor: Melati Arsika Putri