Riuh Terawan dan IDI, Guru Besar Fakultas Kedokteran Unsri Yuwono: Jangan Buru-Buru Dihakimi, Hormati Beda Hipotesis

Pemberhentian dokter Terawan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga ditanggapi oleh Profesor Faklutas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri).

Tasmalinda
Rabu, 30 Maret 2022 | 19:37 WIB
Riuh Terawan dan IDI, Guru Besar Fakultas Kedokteran Unsri Yuwono: Jangan Buru-Buru Dihakimi, Hormati Beda Hipotesis
Prof Yuwono, i [Tasmalinda/suara.com]

Prof Yu langsung mencontohkan yang dialami Dokter Terawan.

"Contoh Dr. Terawan melakukan Brain Washing dengan cara radiologis sesuai spesialisasi beliau, hemat saya ini termasuk level konsep," katanya.

Sehingga, selama belum pada level lebih tinggi, maka hal tersebut masih bisa diperdebatkan secara ilmiah. Sehingga perbedaan yang muncul tetap bisa dihormati sebagai perbedaan hipotesis, lalu konsep atau teorinya. 

"Jadi selama belum level aksioma, silakan didebat dengan ilmiah, tetap hormati perbedaan hipotesis, konsep atau teorinya. Bukan dihakimi lalu diputuskan bla...bla...bla," terangnya.

Baca Juga:Kisah Warga Sumsel Tertipu Dukun Bisa Gandakan Uang dan Emas: Ditunggu Tiga Bulan, Isi Kardus Ternyata Hanya Batu Bata

"Soal rasa kemanusiaan relatif sama, karena semua orang, baik dokter atau pasien ingin diperlakukan sebagai manusia yang punya martabat kemanusiaan," ujar dia.

Prof Yu pun mengakhiri penekanan pendapatnya dengan mengucapkan selamat pada pengurus IDI yang baru. Dia pun lebih berharap semoga nantinya, IDI dan dokternya istiqomah dlm ilmiah dan rasa kemanusiaan.

"Riak-riak politik, kepentingan, fanatisme, arogansi dan lain-lain seperti yg dialamatkan mereka yg di luar IDI, jangan membuat kita para dokter berduka dan menyerah atau justru ikut-ikutan," harap Prof Yuwono.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak