Enam Hari Pasca Gempa Pasaman Barat, Ribuan Pengungsi Agam Telah Kembali ke Rumah

Warga pengungsi Agam telah kembali ke rumah, karena situasi kian membaik setelah gempa.

Tasmalinda
Jum'at, 04 Maret 2022 | 07:55 WIB
Enam Hari Pasca Gempa Pasaman Barat, Ribuan Pengungsi Agam Telah Kembali ke Rumah
Petugas Dinsos dan BPBD Agam membuka tenda pengungsian, Kamis (3/3/2022). (ANTARA/Yusrizal)

SuaraSumsel.id - Sebanyak 1.139 orang warga Nagari Malampah, Kabupaten Pasaman, yang mengungsi ke Padang Tarok, Nagari Salareh Aia, Kabupaten Agam, sudah kembali ke rumahnya, Rabu (2/3) malam.

Sekretaris Dinas Sosial Agam, Jatirman mengatakan setelah gempa bumi bermagnitudo 6,1 melanda daerah itu pada Jumat (25/2), mereka mulai meninggalkan posko pengungsian semenjak Rabu (2/3) pagi dan pada malam harinya posko sudah kosong.

"Saat ini tidak ada satupun pengungsian di posko dan petugas dari Dinsos dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah membuka tenda pengungsian," katanya.

Mereka sudah kembali ke rumah mereka dan masing-masing mereka telah diserahkan tenda bantuan Kementerian Sosial.

Baca Juga:Tokoh Masyarakat Beri Masukan Pembenahan Dasar Hukum Pembentukan Provinsi Sumsel

Tenda itu bakal didirikan di halaman rumah mereka. "Seluruh bantuan yang kita himpun telah diserahkan kepada korban gempa bumi yang mengungsi di Salareh Aia," katanya.

Pengungsi itu kembali ke rumah mereka dengan alasan lahan pertanian, perkebunan dan peternakan yang dimiliki sudah enam hari tidak diurus.

Mereka meminta kembali ke rumah mereka setelah enam hari di lokasi pengungsian di Padang Tarok, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan.

"Mereka meminta izin ke pemilik rumah untuk mengungsi ke lokasi ini apabila terjadi gempa bumi melanda daerah itu," katanya.

Jumlah pengungsi korban gempa Pasaman di Padang Tarok, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Agam sebanyak 700 jiwa pada Jumat (26/2) dan bertambah menjadi 839 orang pada Sabtu (26/2).

Baca Juga:NU Rayakan Harlah ke-96 di Sumsel, Selain Ketua PBNU Gus Yahya juga Dihadiri Sejumlah Menteri

Setelah itu pengungsi meningkat menjadi 1.139 orang pada Minggu (27/2). Pada Senin (28/2), jumlah pengungsian berkurang menjadi 1.009 orang.

Pada Selasa (1/3), tambahnya pengungsi kembali berkurang menjadi 850 orang dan Rabu (2/3) menjadi 450 orang.

"Kita mendirikan dapur umum di lokasi dengan jumlah nasi bungkus yang dimasak untuk pengungsi dan relawan sebanyak 12.600 bungkus pada 25 Februari sampai 2 Maret 2022," katanya. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini