“Kami memiliki kontainer sendiri (bukan sewa), dan aturan relatif tidak menyulitkan karena Singapura tetap membuka pintu perdagangan khususnya untuk produk chrome rubber asal Sumsel,” kata Iwan.
General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Palembang Imam Rahmiyadi mengatakan pandemi berimbas pada kinerja bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Boom Baru Palembang.
Pada 2021, Pelindo Regional II Palembang yang mengelola terminal kontainer Pelabuhan Boom Baru mencatat kinerja bongkar muat peti kemas sebanyak 121.590 TEUs atau menurun dibandingkan 2020 yang mampu merealisasikan 129.408 TEUs.
Sementara pada 2022 ditargetkan mencapai 139,8 TEUS atau mengalami pertumbuhan 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga:Viral Pesan Menyayat Hati Istri Sehari Setelah Suami Tewas Terjepit Truk Kontainer
“Arus peti kemas pada 2021 jika dibandingkan 2020 memang belum rebound (balik arah), bukan hanya karena pandemi tapi juga kelangkaan kapal dan kontainer. Tapi, tahun 2022 ini diharapkan bisa reborn,” kata Imam.
Pengaruh pandemi juga dirasakan pada arus kapal, yang mana terjadi penurunan pada 2021 dibandingkan 2020 untuk kapal asing yang berlabuh di Pelabuhan Boom Baru.
Pada 2021 hanya 638 unit kapal asing yang berlabuh di Pelabuhan Boom Baru dan 4.706 unit kapal domestik. Sedangkan kapal rakyat berjumlah 127 unit dan kapal negara (tamu) 9 unit.
Sementara pada 2020, untuk kapal luar negeri yang berlabuh di Boom Baru berjumlah 671 unit, kapal dalam negeri 4.268 unit, kapal rakyat 185 unit, dan kapal negara (tamu) 14 unit.
“Ada anomali di tengah pandemi, saat ini kapal domestik yang lebih banyak dibandingkan kapal asing,” kata dia. (ANTARA)
Baca Juga:Kabur dari Penjara, Joko Jalan Kaki dari Jambi ke Sumsel Selama 3 Bulan