SuaraSumsel.id - Provinsi Bangka Belitung atau Babel tergolong daerah dengan warga keturunan Thionghoa yang cukup banyak. Perayaan imlek menjadi momen silahturahmi dan perayaan di provinsi ini.
Bukan hanya dirayakan warga Tionghoa, namun juga ramai dirayakan oleh etnis masyarakat lainnya.
"Di Babel ini kalau Imlek ramai, sebab tidak ada perbedaan etnis, semuanya bersatu merayakannya, oleh sebab itu kami mengimbau masyarakat agar perayaan Hari Raya Imlek pada 1 Februari nanti, tetap menghindari keramaian," kata Gubernur Babel, Erzaldi Rosman di Pangkalpinang melansir wowbabel.com-jaringan Suara.com, Sabtu (22/1/2023).
Penekanan ini merupakan himbauan agar perayaan imlek tetap sehat.
Baca Juga:Polda Sumsel Disebut Terima Rp2 Miliar Kasus Dodi Reza Alex, Kapaolda Jawab Ini
"Silakan merayakan, namun diimbau hindari perkumpulan yang jumlahnya banyak, tentunya dengan pembatasan ini nanti diharapkan tidak ada acara yang menyambut Tahun Baru Imlek secara massal," harapnya.
Pada perayaan tersebut silaturahmi diharapkan tetap terjalin namun dihindari keramaian.
"Terlebih yang harus diwaspadai adalah bagi seorang yang tiba dari luar daerah," jelas Erzaldi.
"Ini harus diwaspadai, minimal harus tahu bahwa mereka dari hasil PCR atau Antigennya itu negatif, kalo positif segera isolasi," paparnya.
Mantan Bupati Bangka Tengah ini menegaskan, Pemerintah akan mengeluarkan beberapa peraturan mengenai penanganan Covid-19 di Bumi Serumpun Sebalai ini.
Baca Juga:Viral Video Pencuri Bugil saat Beraksi di Sumsel Terekam CCTV
"Berkenaan yang positif Covid-19 kami akan melakukan isolasi di Rumah Sakit Covid-19 di RSUP Ir Soekarno," terang Erzaldi.
"Dan nantinya dikaji untuk yang perlu dirawat Covid-19, itu perawatnya hanya satu di RSUP Ir Soekarno," pungkasnya.