SuaraSumsel.id - Artis Malaysia, Maya Karin menggunakan hiasan khas pengantin perempuan. Mata menggunakan aesan Paksangko khas Palembang, dalam drama musikal The Warrior.
Dalam instagram @putri_santubong_musical, Maya Karin memerankan Putri Santubong. Menanggapi hal ini, Budayawan Palembang, Yaii Back mengungkapkan jika hiasan pengantin perempuan tersebut sudah dikenal sejak lama, sejak kesultanan.
Menurutnya, pakaian pengantin adat Palembang memang ada ragamnya.
"Ada empat jenis yaitu Aesan Gede, Aesan Paksangko, Aesan Mentri, dan Aesan Haji, yang sudah ada sejak kesultanan dahulu,” ujarnya kepada Sumselupdate.com-jaringan Suara.com, Selasa (30/11/2021).
Baca Juga:Tak Terselamatkan Sang Ibu, Bayi Empat Bulan di Sumsel Tewas Terpanggang
Menurut Yaii, artis Malaysia atau orang Malaysia masih merasa keturunan wong Palembang.
"Malaysia dan Singapura dulu kan didirikan oleh Sultan Raja Pameswara (Iskandar Syah) yang lahir di Palembang,” terangnya.
Ia mengatakan Aesan Paksangko sendiri diambil dari kata “tapak”, sementara “Sangko” sendiri merupakan benda yang diletakkan di dahi pengantin perempuan, yang kemudian jadilah disebut Aesan Paksangko. Pakaian ini, ungkapnya, menjadi warisan asli dari Zaman Sriwijaya.
“Aesan Gede sendiri datang dari zaman Hindu Budha yang pakaiannya masih terbuka. Setelah masuknya ajaran agama Islam Aesan Gede dak digunakan lagi dengan berubah pakaian pernikahannya yang menjadi lebih tertutup,” katanya.
Di zaman sekarang Aesan Paksangko dapat digunakan dengan menggunakan warna baju pengantin berwarna merah dan biru.
Baca Juga:Pemprov Sumsel Dampingi Mahasiswi Unsri Korban Kekerasan Seksual Lapor Polisi
Dia pun berharap agar pemerintah daerah dapat secepatnya mematenkan warisan budaya Palembang tersebut.