“Setelah dipilah, Gus Yahya ini yang pas. Bahkan Kiai Sepuh Lirboyo, Ploso, Sidogiri, Madura menjatuhkan pilihan ke Gus Yahya. Saya yakin sudah melalui proses yang tuntas, Selain menggunakan akal tapi juga menggunakan justifikasi spiritual yakni jalur istikharah,” kata Nusron.
Gus Yahya yang mengikuti silaturahmi dengan daring mengajak semua kekuatan di NU bergabung untuk membawa dan merumuskan perubahan di NU.
“Saya ingin mengajak bergabung dengan kami, bergabung dengan berbagai wilayah di Indonesia untuk bersama-sama mendorong pembaharuan peradaban yang dipimpin NU,” kata Gus Yahya.
Saat ini, NU menuju usia 100 tahun. Artinya NU akan menuju ke abad kedua yang memerlukan gerakkan yang lebih nyata.
“Tidak ada satu pihakpun di dunia ini yang tidak ingin bekerjasama dengan NU. Bukan hanya pemerintah, politisi pengusaha semua ingin bekerjasama karena tahu NU merupakan kekuatan yang besar,” kata dia.
Baca Juga:Kasus Investasi DHD Farm di Sumsel, Korban Alami Kerugian Ratusan Miliar Rupiah
Di akhir sambutannya Gus Yahya lantas menyampaikan kutipan pendiri NU KH Hasyim Asyari
“Barang siapa mau merawat NU, maka dia akan aku anggap sebagai santriku. Barang siapa menjadi santriku aku akan mendoakan semoga dikaruniai khusnul Khotimah,” kata Gus Yahya yang juga Katib Aam PBNU ini.