SuaraSumsel.id - Tersangka kasus dugaan suap penghapusan red notice Djoko Tjandra dan dugaan penganiayaan terhadap Muhammad Kece, Irjen Pol Napoleon Bonaparte kembali bikin surat terbuka.
Dalam surat terbuka itu, ia menyoalkan seragam, membahas tirani dan mengakhiri suratnya dengan salam Allahuakbar.
"Sebenarnya selama ini saya sudah mengalah dalam diam karena terbelenggu oleh seragamku.. untuk tutup mulut dan menerima nasib apapun yang mereka tentukan," tulis Napoleon seperti dikutip Suara.com, Rabu (6/10/2021).
Kuasa hukum Napoleon, Ahmad Yani membenarkan mengenai surat tersebut. Surat terbuka itu ditulis Napoleon menyikapi sejumlah persolan kasus yang dihadapinya.
Baca Juga:Kematian Anak Sumsel Terpapar COVID-19 Tinggi, Ketua IDAI: Orang Tua Abai Prokes
"Kayanya kalau kita lihat dari isinya merespons kasus kedunya. Soal Djoko Tjandra dan Muhammad Kece," kata Ahmad Yani.
Berikut kutipan isi surat polisi bintang dua kelahiran Sumatera Selatan ini.
SAATNYA BANGKIT
Saudara-saudaraku sebangsa dan se-tanah air,
Sebenarnya selama ini saya sudah mengalah dalam diam karena terbelenggu oleh seragamku.. untuk tutup mulut dan menerima nasib apapun yang mereka tentukan.
Baca Juga:Capaian Vaksinasi COVID-19 Sumsel: Dosis Satu 29 Persen, Dosis Dua 16 Persen
Hari ini aku berteriak, "AKU BUKAN KORUPTOR" seperti yang dibilang oleh Pengadilan sesat itu.
Hari ini aku tunjukkan kepadamu, bukti nyata itu... yaitu pengakuan orang yang telah diperalat untuk menzolimiku.. demi menutupi aib mereka.
Namun, tirani ini memang tidak mengenal batas.. bahkan telah berani mulut-mulut kotor itu.
Ini saatnya untuk bangkit, menyatakan yang benar itu benar... dan yang salah itu salah, apapun resikonya.
Semoga kita selalu dalam perlindungan ALLAH SWT dan menjadi bangsa yang merdeka dari penjajahan kompeni berambut hitam itu.
ALLAHUAKBAR..!!
Hormat dan salamku,
Napoleon Bonaparte alias NAPO BATARA.