SuaraSumsel.id - Cerita seorang mahasiswi Universitas Sriwijaya atau Unsri tengah viral dan diperbicangkan netizen. Cerita dugaan kekerasan seksual ini dialami seorang mahasiswi yang dilakukan oleh dosennya sendiri.
Dalam cerita itu disebutkan jika dosen melakukan kekerasan seksual saat mahasiswi melakukan konsultasi atas skripsinya.
Salah satu akun yang membagikan cerita mahasiswi ini ialah palembanginformasii. Dalam ceritanya diungkapkan jika mahasiswi ini mulannya mendatangi dosen pembimbingnya untuk berkonsultasi mengeni skripsinya.
Ceritanya dimulai dengan keinginan mahasiswi agar cerita tersebut disebarkan.
Baca Juga:Lebih Waspada, Kematian Anak Sumsel akibat Terpapar COVID-19 Tinggi
Dia mengenalkan diri sebagai mahasiswi tua dan baru menyelesaikan sidang skripsinya. Setelah sidang ini, dia mengurus beberapa berkas yang kemudian membutuhkan tandatangan dari dosennnya tersebut.
Kejadian tersebut berlangsung pada Sabtu, 25 September lalu.
Pada saat itu, mahasiswi ini mendatangi dosen tersebut, ia menyebut dosen tersebut bernama dosen A. Karena pada saat yang bersamaan, mahasiswi ini sudah memastikan jika dosen tersebut ada di kampus dari adik tingkatnya.
Mahasiswi ini inisiatif menemui dosen tersebut tanpa janji mesti sebelumnya juga sering seperti itu.
Kebetulan si dosen A berada di ruang kerjannya bukan di ruang program studi atau prodi.
Baca Juga:Target Medali Emas Sumsel di PON XX Papua: Petenis Yunior Jones Pratama
Dosen A tersebut sendirian di kantornya. Setelah dipersilahkan masuk, keduanya terlibat obrolan mengenai skripsi. Dia sempat menanyakan kondisiku, yang terlihat memang tampak pucat.
Kondisi itu, karena sang mahasiswi usai mengalami sakit.
Sang dosen A kemudian bertanya penyebab mahasiswi tersebut lambat lulus. Karena terus ditanya, si mahasiswi menceritakan kondisinya, jika dia sedang menghadapi masalah keluarga, kedua orang tua terancam bercerai.
Sekaligus masalah ekonomi keluarga.
Saat bercerita ini, mahasiswi merasa makin sedih dan mewek. Sampai akhirnya, mahasiswi ini, dipeluk oleh dosen tersebut.
Setelah memeluk, dosen itu akhirnya menandatangi berkas sidang tersebut.
"Aku kaget dan aku pikir itu hanya bentuk empati atas masalah yang ku alami," ujar mahasiswi ini.
Saat akan pamitan, dosen A kembali mengulang tindakan asusilannya.
Setelah itu, dosen A meminta agar mahasiswi ini tidak menceritakan kejadian tersebut pada siapapun. "Dosen itu sempat minta maaf, dan berjanji tidak mengulangi lagi," katanya.
Hingga akhirnya mahasiswi ini kebingungan menghadapi kondisinya saat ini. Apakah ia harus mendiamkan, atau menceritakan hal ini pada ketua prodi.
Mahasiswi ini pun ragu karena, ia tidak memiliki bukti yang cukup kuat, sekaligus keberlangsungan studi yang tengah ia jalani.
"Demi Allah aku idak ngarang cerito ini, tolong di up, aku butuh saran," ujarnya menutup cerita.
Membaca cerita mahasiswi ini, banyak netizen kemudian turut empati dan membela.
Akun riodwivalta menulis harapannya agar cerita ini diviralkan karena kasihan dengan keluarga mahasiswi tersebut.
"Tolong di viralkan min, itu dosen bejat, kasihan itu keluarganya hampir broken home, dan susah secara ekonomi jugo..
#Kawal" tulisnya.
Sampai dengan berita ini dinaikkan, Suarasumsel.id masih berupaya meminta tanggapan dari pihak Universitas Sriwijaya atas mencuat dan viral cerita mahasiswi mengalami pelecehan seksual ini.