SuaraSumsel.id - Badan Intelijen mengungkapkan adanya upaya masif yang dilakukan terduga terorisme guna mengumpulkan dana bagi aksinya, melalui kotak amal.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Kalbar Brigjen (Pol) Rudi Tranggono. Ia mengatakan, BIN menemukan terduga teroris yang diamankan Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri mengumpulkan dana dari kotak amal.
"Mereka yang terlibat jaringan teroris sengaja dipengaruhi dan dicuci otaknya dengan paham-paham radikal sehingga nanti dapat melakukan aksi teror yang dapat meresahkan masyarakat," kata Rudi Tranggono seperti melansir dari Suara.com.
Terduga teroris yang diamankan memiliki tugas mencari dana kotak-kotak amal yang ada di restoran, masjid-masjid dan berbagai tempat.
Baca Juga:Sumsel Baru Miliki Dua Pahlawan Nasional, SMB II dan AK Gani
"Ini sangat bahaya, sehingga semua pihak harus tetap waspada, namun harus optimis karena nawaitu kita untuk bersedekah. Namun harus waspadalah jangan sampai uang sedekah dari masyarakat malah digunakan untuk organisasi teroris," ujarnya kepada Antara.
Msyarakat agar tetap cerdas saat bersedekah, dan jika ada kotak amal yang mengatasnamakan yayasan yatim piatu atau pondok pesantren, maka harus terlebih dahulu diperiksa.
"Kemarin ada penerimaan untuk tenaga kesehatan, dari 40 orang yang mendaftar setelah diseleksi tinggal sembilan orang, dari sebanyak itu yang tidak paham Pancasila ada tiga orang, dan yang berpaham radikalisme dari hasil TWK (tes wawasan kebangsaan) dan mental ideologi ada enam orang. Artinya anak muda yang tidak paham Pancasila dan berpaham radikalisme sekarang sudah banyak," jelasnya.