SuaraSumsel.id - Bacaan takbir menjadi salah satu penada hari raya bagi umat muslim telah tiba. Menyadur dari NU Online, Syekh Abu Abdillah Muhammad ibn Qasim as-Syafi dalam Fathul Qarib al-Mujib menjelaskan takbir hari raya ada dua jenis.
Bacaan takbir yaitu takbir mursal dan takbir muqayyad. Takbir mursal berlaku untuk Idul Fitri dan Idul Adha yang dibaca setiap waktu di mana pun berada.
Waktu melafazkannya, dimulai dari terbenam matahari malam ‘id hingga imam melakukan takbiratul ihram salat ‘id. Saat Idul Adha, takbir muqayyad juga dikumandangkan.
Takbir muqayyah ialah takbir yang pelaksanaannya di waktu khusus, yaitu mengiringi salat yang dibaca setelah salat, baik fardhu maupun sunnah.
Baca Juga:Karyawan Hotel dan Restoran di Sumsel Banyak Belum Divaksin COVID-19, Ini Langkah PHRI
Takbir muqayyad juga sunah dimulai sejak setelah salat subuh pada hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah sampai setelah salat ashar di akhir hari Tasyriq, yakni tiga hari pada lIdul Adha, yakni 13 Dzulhijjah.
Adapun lafalnya adalah sebagai berikut.
"Allâhu akbar Allâhu akbar Allâhu akbar lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar, Allâhu akbar wa lillâhi-l-hamd
Allâhu akbar kabîran wal hamdu lillâhi katsîra wa subhânallâhi bukratan wa ashîla, lâ ilâha illallâhu wa lâ na’budu illâ iyyâh, mukhlishîna lahuddîna wa law karihal kâfirun, lâ ilâha illallâhu wahdahu shadaqa wa’dahu wa nashara ‘abdahu wa hazama al-ahzâba wahdahu, lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar,"
Takbir saat Idul Adha akan terus dikumandangkan hingga akhir hari Tasyriq pada tanggal 13 Dzulhijjah.
Sumber: Suara.com
Baca Juga:Sumsel Genjot Produksi Padi lewat Program Optimalisasi dan Intensifikasi Lahan