Walhi Terbitkan Buku Model Alternatif Ekonomi Nusantara

Model alternatif ekonomi Nusantara ini sebagai upaya tanding menjawab pemahaman ekonomi saat ini yang cendrung merusak lingkungan.

Tasmalinda
Rabu, 26 Mei 2021 | 10:29 WIB
Walhi Terbitkan Buku Model Alternatif Ekonomi Nusantara
Logo Walhi. [Ist] Walhi Tawarkan Model Alternatif Ekonomi Nusantara, lewat penerbitan sebuah buku.

SuaraSumsel.id - Organisasi publik Wahana Lingkungan Hidup Indonesia meluncurkan buku yang menawarkan alternatif model Ekonomi Nusantara sebagai tolok ukur kesejahteraan sebuah bangsa.

"Kami ingin tunjukkan bahwa 'the other world' itu bisa. Di kepala kita sudah dicetak bahwa kemajuan bangsa, suatu bangsa dianggap besar seperti imajinasi pada umumnya. Kita tidak ada imajinasi lain," kata Direktur Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Nur Hidayati saat meluncurkan buku Ekonomi Nusantara: Tawaran Solusi Pulihkan Indonesia secara daring di Jakarta, Selasa (25/5/2021).

Walhi melakukan penelitian ekonomi Nusantara berangkat dari kesadaran dalam 40 tahun terakhir bergerak melakukan advokasi hak ekologis dan hak rakyat melihat krisis lingkungan terjadi sebagai akumulasi dari model ekonomi kapitalis yang sudah lama menjadi arus utama secara global dan dianut Indonesia,

Ia mengatakan jika penelitian dilakukan di Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Timur dan Bali selama dua tahun tersebut kemudian dibukukan.

Baca Juga:Diingat! Ini Waktu Gerhana Bulan Total 26 Mei Terlihat di Sumsel

Menurut dia, model seperti itu mengikis ekonomi komunitas yang beragam di Indonesia.

Ekonomi yang berangkat dari interaksi dari waktu ke waktu yang sangat erat antara manusia, komunitas, dan ruang hidupnya, sehingga ekonomi rakyat sangat bergantung pada tempat hidup dan tinggalnya.

"Ekonomi modern menegasikan keunikan diversitas lanskap dan wilayah ekosistem di mana masyarakat dan ekosistem berinteraksi selama ini, karenanya kami bilang perlu ada wacana tanding terhadap model ekonomi yang hanya akan menghasilkan krisis dan kemiskinan sekaligus kerusakan lingkungan hidup untuk generasi sekarang dan akan datang," katanya.

Buku yang ditulis oleh Boy Jerry Even Sembiring, Tanti Budi Suryani, dan Bagas Yusuf Kausan tersebut, menurut Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia Prof Sri-Edi Swasono, bagus guna mendidik pemerintah dan rakyat.

"Buku ini diterbitkan sebagai tawaran solusi alternatif dari kerusakan lingkungan. Walhi melalui Ekonomi Nusantara menaruh itu sebagai dasar gerak dasar ilmu pengetahuan dan teknologi. Ekonomi Nusantara memposisikan diri sebagai suatu gerakan atau paham dengan antipertumbuhan, tujuannya mengkritik PDB dan 'income per capita'," ujar Sri-Edi.

Baca Juga:Program Food Estate di Sumsel Diminta DPR Dievaluasi

Menantu dari Bung Hatta itu mengatakan model ekonomi kapitalis memang sudah sejak lama "menjerumuskan" kampus-kampus di Indonesia. Orang-orang ekonomi tidak pernah tahu kapan harus "landing", padahal jika ada "take-off" harus ada saat mendaratnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini