Menangis Haru, Mantan Gubernur Prof Mahyuddin Kenang Masa Sulit saat Kecil

Prof Mahyuddin meningeal dunia, Kamis (8/4/2021). Ia sempat menceritakan kehidupan sulit saat masih kecil di Kabupaten Lahat.

Tasmalinda
Jum'at, 09 April 2021 | 11:25 WIB
Menangis Haru, Mantan Gubernur Prof Mahyuddin Kenang Masa Sulit saat Kecil
Prof Mahyuddin [Youtube TVRI Sumsel] Menangis Haru, Mantan Gubernur Prof Mahyuddin Kenang Masa Sulit saat Kecil

SuaraSumsel.id - Mantan Gubernur Sumatera Selatan, Prof Mahyuddin meninggal dunia, Kamis (8/4/2021) malam. Sosok mantan Ketua Komisi X DPR RI ini pun pernah menceritakan masa sulit saat masih kecil di kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.

Dengan menangis haru, ia menceritakan bagaimana kehidupan orang tua dan keluarga saat masih kecil yang sulit. Seperti beras 1 kilogram mesti dimasak jadi bubur agar cukup dimakan oleh enam orang saudara dan orang tua di rumahnya.

"Keluarga saya petani, hidup sulit. Apalagi saat panceklik, kadang masak harus dibagi - bagi," kata ia.

Kisah ini, dikatakan Prof Mahyuddin dibagikan agar jangan ada lagi anak-anak atau generasi bangsa Indonesia atau Sumatera Selatan yang hidup sepertinya dahulu.

Baca Juga:Berstatus PPKM Mikro, Warga Palembang Dihimbau Jangan Berkerumun

"Jangan mau miskin dan hidup sulit," ucapnya terharu.

Tak kuasa menahan tangis, Prof Mahyuddin menuturkan pernah menjadi seorang petinju yang ikut bertanding di pasar malam saat sekolah menengah lanjutan pertama (SMP), agar bisa mendapatkan uang.

Saat itu, kata politisi Partai Demokrat ini, setiap ada pasar malam ada ring tinju. Siapa pemenang dalam pertandingan di ring tinju tersebut akan mendapatkan uang Rp 12.500.

"Saya berfikir, agar bisa makan dan adik-adik bisa beli beras, saya ikutan. Meski sering kalah di awal pertandingan, dengan luka-luka pulang ke rumah, akhirnya saya latihan dan jadinya selalu menang dan tidak terluka lagi saat pulang ke rumah," ungkap Mahyuddin pada kanal YouTube TVRI Sumatera Selatan dengan judul Prof Mahyuddin, Perjuangan di Atas Mimpi, Februari 2021.

Setelah tamat SMP di kabupaten Lahat, Mahyuddin memilih pindah ke Palembang dengan memilih sekolah ternama kala itu, SMA Xaverius. 

Baca Juga:PPKM Mikro Palembang Disesuaikan Situasi Zonasi Covid-19 Tingkat RT

Tinggal bersama paman sebagai seorang pedagang dengan kehidupan yang juga sederhana, Mahyuddin diminta untuk masuk Fakultas Kedokteran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini