SuaraSumsel.id - Aksi pertunjukan kesenian jaran kepang alias kuda kepang digelar Medan, Sumatera Selatan mendapatkan pembubaran paksa oleh ormas islam.
Dalam video yang beredar di Twitter, terlihat sekelompok orang mengenakan baret merah dan seragam hitam bertuliskan ‘Laskar Khusus Umat Islam FUI DPD Medan’, serta ‘Laskar Khusus Umat Islam FUI SU’.
Mereka membubarkan pertunjukan kuda kepang, dengan dalil sebagai tindakan musyrik.
“Setan-lah yang kalian puja-puja itu, kesyirikan yang disebar ke mana-mana,” ucap salah satu anggota ormas dalam video itu, Kamis (8/4/2021(.
Baca Juga:Jelang Ramadan, Harga Enam Komoditas Pangan di Sumsel Ini Naik
Anggota lainnya pun menjerit dengan menyebutkan pertunjukan tersebut syirik. “Syirik itu, bubar-bubar,” kata seorang anggota yang lainnya.
Namun karena tidak terima aksi seni dibubarkan, seorang perempuan melawan dan menyebutkan jika kuda kepang bukan tindakan syirik, namun sebatas seni hiburan.
“Itu cuma untuk hiburan, aku warga sini. Itu pesta, pesta,” kata seorang perempuan berbaju kaos hijau.
Nampak juga anggota ormas lainnya maju dan langsung meludahi mereka yang melawan. Alhasil, cekcok mulut makin menjadi dan terjadi kerusuhan.
“Kamu ludah ya, ludah ya,” kata warga yang berada di situ.
Baca Juga:Warga Sumsel Boleh Buka Puasa Bersama, Jam Operasional Restoran Dibatasi
Video yang viral itupun dikomentari pegiat media sosial, Denny Siregar. Pada akun Twitternya ia langsung menyebutkan nama menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution yang merupakan Wali Kota Medan saat ini.
“Ini di Medan. Gimana nih, mas Bobby ? Kalau dibiarkan, orang2 seperti ini merasa kalo mereka menang,” tulis Denny Siregar di Twitter miliknya.
Dilansir dari hops.id - jaringan Suara.com, kasus yang videonya viral di media sosial ini sudah ditangani aparat kepolisian.
Menurut polisi, kedua kubu baik dari ormas Forum Umat Islam (FUI) maupun dari pihak kuda kepang saling lapor sehingga pada Kamis (8/4/2021), terdapat 15 orang yang diperiksa terkait kasus tersebut.