Helikopter Water Boombing Rusak, Pemadaman Api di Giam Siak Kecil Terganggu

Helikopter bantuan KLHK guna padamkan Karhutla di Riau alami kerusakan.

Tasmalinda
Kamis, 04 Maret 2021 | 18:16 WIB
Helikopter Water Boombing Rusak, Pemadaman Api di Giam Siak Kecil Terganggu
Petugas gabungan memadamkan karhutla yang terjadi di lahan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil di Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis. [Dok BBKSDA Riau] Helikopter KLHK Rusak, pemadaman api terganggu.

SuaraSumsel.id - Sarana bantuan  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berupa pesawat heikopter jenis Bell 412 alami kerusakan. Akibatnya, pesaawat helikopter tersebut tidak bisa dipakai membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dari udara di  Cagar Biosfer Giam Siak, Riau.

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Jim Gofur mengatakan terjadi kerusakan pada alat pengangkut air atau bucket yang dipasang terpisah di heli KLHK tersebut.

Akibatnya, heli tersebut tidak bisa membantu untuk aktivitas pemadaman dari udara atau "water bombing" sejak 2 Maret lalu.

"Ada masalah, karena itu sistemnya akan bongkar pasang, jadi ketika mau digunakan bermasalah," katanya.

Baca Juga:Warga Sumsel, Begini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 13

Pemprov Riau sudah menetapkan status Siaga Darurat Karhutla sejak 15 Februari hingga 31 Oktober 2021.

Ia mengatakan KLHK mengirim Heli jenis Bell 412 untuk membantu operasi Satgas Udara, sehingga bisa digunakan untuk patroli dan pemadaman dengan water bombing yakni penyiraman air di udara.

Helikopter tersebut sempat membantu pemadaman dari udara di Kabupaten Bengkalis dan Rokan Hilir.

Namun, saat 2 Maret helikopter mengalami masalah alat sehingga tidak bisa membantu pemadaman yang dibutuhkan di kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, di Kabupaten Bengkalis.

"Semoga hari ini sudah bisa ditangani," katanya.

Baca Juga:Setelah Vaksinasi Pedagang, Guru di Sumsel Bersiap Disuntik Vaksin Covid 19

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, menyatakan butuh bantuan helikopter untuk proses pemadaman kebakaran di kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu yang masih sulit dikendalikan karena sulitnya mencapai sumber air.

"Kemarin kita sudah meminta bantuan helikopter KLHK untuk 'water bombing' tapi ada masalah pada alat kantong airnya," katanya.

Ia mengatakan kondisi dilapangan sangat kering dan luask kebakaran di kawasan itu diperkirakan sudah lebih dari 100 hektare. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini