SuaraSumsel.id - Seorang lelaki di Kabupaten Kampar, Riau hilang misterius pada November 2020 lalu. Warga yang diketahui bernama Horas Ipong itu hilang menjelang hari pernikahannya.
Namun, selang dua bulan tepatnya pada Jumat (22/1/2021) lalu, Horas Ipong muncul tiba-tiba tak jauh dari tempat tinggalnya.
Diceritakan sang kakak, Murni Simatupang, Horas Ipong ditemukan di sebuah rumah makan milik seorang warga bernama Bangun.
"Dia ditemukan tengah malam jam 12 oleh Pak Bangun di belakang rumah makannya," kata Murni, Jumat (29/1/2021).
Kepulangan seorang pria yang diduga hilang di hutan sontak menggegerkan warga bahkan media sosial.
"Saat ditemukan kondisi Ipong sangat kurus. Kami dikasi tau pemilik rumah makan bernama Pak Bangun itu yang menemukan Ipong di belakang rumah makannya dalam kondisi pucat, lemah dan kurus," ujarnya.
Murni menganggap kejadian hilangnya sang adik di luar nalar manusia. Sebab hilangnya pemuda 31 tahun ini secara misterius tidak jauh dari rumahnya.
Di lokasi hilangnya Ipong tersebut terdapat perkebunan kelapa sawit dan ada pula kawasan hutan. Sejak menghilangnya Horas Ipong selama dua bulan itu, keluarga dan para kerabatnya turut mencari keberadaan pemuda ini, namun tak membuahkan hasil.
Bahkan pihak keluarga juga telah melaporkan kasus hilangnya Horas Ipong ke pihak kepolisian.
Dikatakan Murni, saat hilang itu, keluarga mendapati sandal yang dikenakannya Ipong saat itu juga ditemukan di bawah pohon besar.
Pasca ditemukan, Ipong sempat dirawat selama lima hari di rumah sakit yang berada di kota Pekanbaru untuk diberikan perawatan medis.
"Ya, dia dirawat 5 hari di rumah sakit. Hari yang sama bapak kami juga masuk rumah sakit itu, karena sakit dan drop. Beruntung dirawatnya satu ruangan sama adik kami," jelasnya.
Saat ini pihak keluarga terus melakukan upaya pemulihan terhadap Ipong, termasuk pemulihan fisik dan mentalnya.
"Badannya kurus rupanya karena gak ada dikasi makan, dari pengakuannya saat hilang itu dia makan nyari sendiri," katanya.
Murni yakin betul dengan apa yang dialami Ipong, sebab ingatan Ipong dalam menceritakan pengalamannya itu sangat jelas.
"Ditemukan kondisi bicaranya normal, gak ngawur, selama 2 bulan itu dia ceritakan semua. Dia ingat semua itu, dari solat subuh dia sudah lepas cari makan sendiri sampe magrib," kata Murni Simatupang.
Di-PHK dari Pekerjaannya
Tak hanya dibatalkan pernikahannya, hilangnya Horas Ipong juga membuat dirinya di-PHK oleh perusahaan tempat dirinya bekerja.
Pemberhentian tersebut lantaran Ipong tak datang untuk bekerja dan menghilang secara tiba-tiba.
"Dia sudah di PHK juga, sebenarnya bukan gak ada kabar, manajer-manajer itu pun ikut mencari juga di lapangan. Tapi ya namanya orangnya tak ditemukan ya sama aja," ujar Murni.
Karena tak kunjung ditemukan dan tanpa kabar, akhirnya perusahaan tempat Ipong bekerja melakukan PHK.
"Dari kemarin itu diberhentikannya, saya juga yang ambil surat PHK dari perusahaannya. Calon dia staf, mertua dia manajer juga di situ," ungkapnya.
Harapan keluarga, tentunya Ipong dapat bekerja lagi seperti sedia kala. Namun saat ini pihak keluarga terus berupaya untuk menormalkan kondisi Ipong pasca hilang selama 2 bulan lamanya.
"Harapan keluarga ya kita menstabilkan dulu, karena masih banyak yang kita jalani lagi, soal ruqyah juga, menstabilkan badannya dulu lah," tutur Murni.
Sebelum hilang dua bulan, pada Senin 23 November 2020, sekitar pukul 10.00 WIB, Horas Ipong izin berangkat kerja di pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit PT Wira Karya Pramitra, yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya. Disamping itu juga izin pergi ke Bank.