SuaraSumsel.id - Imbas melemahnya dolar AS, harga emas dunia meroket lebih dari 2 persen ke level tertingginya mengawali perdagangan tahun 2021.
Mengutip CNBC, Selasa (5/1/2021) harga emas di pasar spot melonjak 2,4 persen menjadi 1.943,13 dolar AS per ounce, pada sesi itu, emas sempat menyentuh 1.944,11 dolar AS per ounce, merupakan level tertinggi sejak 9 November.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup melambung 2,7 persen jadi 1.946,60 dolar AS per ounce.
Indeks Dolar (Indeks DXY) merosot ke level terendah dua setengah tahun, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Baca Juga:Disangka Kucing Bongkar Lemari, Ternyata Pencuri Ambil Emas dan Uang
Investor mencermati pemilu di Georgia yang akan memutuskan partai mana yang mengendalikan Senat Amerika.
Jika Demokrat menguasai kedua majelis Kongres AS, pemerintahan Presiden terpilih Joe Biden akan lebih mudah untuk mendorong sejumlah kebijakannya seperti menulis ulang kode pajak guna meningkatkan stimulus dan belanja infrastruktur.
Pembatasan penguncian yang lebih ketat diprediksi terjadi di Inggris dan Jepang, karena kasus Covid-19 meningkat tajam.
Varian virus korona di Afrika Selatan kemungkinan akan berdampak pada harga logam mulia, kata analis StoneX, Rhona O'Connell.
Platinum turun 0,4 persen menjadi 1.063,87 dolar AS per ounce setelah mencapai level tertinggi sejak Agustus 2016 di 1.127,82 dolar AS per ounce.
Baca Juga:Ya Ampun! Ditinggal Berobat, Emas 175 Gram Milik Nenek Yatmi Raib Dicuri
Sementara perak melambung 3,1 persen menjadi 27,17 dolar AS per ounce, menyentuh harga tertinggi sejak 15 September 2020, sebelumnya, sementara paladium anjlok 3,1 persen menjadi 2.372,92 dolar AS per ounce.