Mengenang Kisah Riyanto, Banser NU yang Jadi Pahlawan Insiden Bom Gereja

Tahun 2000 silam, Riyanto berhasil menyelamatkan umat Gereja Eben Hezer dari serangan bom. Namun nyawanya tak tertolong.

Farah Nabilla | Hernawan
Kamis, 24 Desember 2020 | 21:22 WIB
Mengenang Kisah Riyanto, Banser NU yang Jadi Pahlawan Insiden Bom Gereja
Foto almarhum Riyanto dan baju seragam Banser NU miliknya yang koyak karena bom. [Net]

SuaraSumsel.id - Sosok anggota Banser NU Riyanto hingga kini masih terkenang sebagai seorang pahlawan yang menyelamatkan jemaat Hereja Eben Hezer, Mojokerto, Jawa Timur.

Keberaniannya menjadi tameng serangan bom menyisakan kisah haru yang membuatnya dikenang sebagai pahlawan toleransi.

Mendekati detik-detik Natal tahun ini, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, membagikan ulang video rekaman Pendeta Yerry Pattinasarany yang mengenang sosok Riyanto.

Yeery Pattinasarany menuturkan, setiap menjelang natal dia selalu mengingat Riyanto yang harus senantiasa dikenang oleh umat Kristiani.

Baca Juga:Bule Buat Kudapan Natal Mirip Kembang Goyang, Warganet: Ternyata Doyan Juga

"Saya pendeta Yeery Pattinasarany, sebentar lagi natal dan saya selalu merenenungkan dan mengingat satu orang bernama Riyanto," ungkap Pendeta Yeery Pattinasarany seperti dikutip Suara.com.

Bukan tanpa sebab, menurut dia Riyanto menjadi sosok yang harus sangat disegani karena keberanian dan kerelaannya membela sesama manusia tanpa membeda-bedakan latar belakang agama.

Mengenang Sosok Riyanto, Penggawa Banser NU Penyelamat Umat Gereja Eben Haezer (Instagram).
Mengenang Sosok Riyanto, Penggawa Banser NU Penyelamat Umat Gereja Eben Haezer (Instagram).

Ternyata, Riyanto adalah seorang muslim yang dulu menyelamatkan Gereja Eben Haezer yang diserang bom.

Diketahui Riyanto menemukan bom saat ibadah kebaktian malam berlangsung. Dia merelakan diri sampai ujungnya harus merelakan nyawa demi orang-orang di sana.

"Seorang muslim Banser NU yang ditegaskan gereja ketika melangsungkan kebaktian malam Natal tahun 2.000 di Gereja Ebeneser di Mojokerto. Ketika ibadah sedang berlangsung, Riyanto melihat benda yang ternyata adalah bom, dengan inisiatif dia mengambil bom tersebut dan mengizinkan bom meledak di tubuh," terang Pendeta Yeery Pattinasarany.

Baca Juga:Misa Natal di Gereja Katedral Denpasar, Jemaat Dibatasi 500 Orang

"Tubuhnya tergurai, juga nyawanya. Dia kehilangan nyawanya demi menyelamatkan nyawa orang-orang Kristen yang sedang beribadah pada malam Natal saat itu," sambungnya.

Melihat Riyanto, Pendeta Yerry Pattinasarany mengajak orang-orang Kristen untuk tidak pernah melupakan sepak terjang dia.

Sosok Riyanto menurut Pendeta Yerry Pattinasarany dapat menjadi teladan. Begitu pula Gus Dur yang mengajarkan toleransi.

"Maka dengar orang Kristen, jangan pernah lupakan apa yang dia lakukan terhadap umat kristen. Oleh sebab itu, cintai bangsa, miliki semangat Riyanto, saya pakai topi bertulis NU, kaos gambar Gus Dur, tokoh toleransi yang dapat dihargai," tandas Pendeta Yerry Pattinasarany.

Kekinian, video Pendeta Yerry Pattinasarany yang dibagikan ulang Ganjar Pranowo telah ratusan ribu kali ditayangkan dan dibanjiri banyak komentar pujian. Lihat videonya DI SINI.

"Memanusiakan manusia lebih baik daripada berpikir dan merasa paling benar sendiri, indahnya toleransi, keberagaman dan persatuan yang membuat bangsa ini akan jauh lebih kuat," tukas Arifatan160.

"Bikin merinding Pak. Al-Fatehah buat almarhum Rianto," timpal Aflahnurcholis.

"Ambil hikmahnya bro, peci atau sarung sudah jadi ikon budaya Nusantara," sahut Arismybret.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini