Niat Kabur dari Kejaran Polisi, Kaki Perampok Patah Usai Lompat Jembatan

Pelaku perampokan patah kaki akibat lompat gedung pasar 10 Ulu.

Tasmalinda
Sabtu, 05 Desember 2020 | 10:41 WIB
Niat Kabur dari Kejaran Polisi, Kaki Perampok Patah Usai Lompat Jembatan
Pelaku perampokan saat mendapatkan pertolongan medis [Moeslim/suara.com]

SuaraSumsel.id - Berusaha ingin kabur dari kejaran polisi, pelaku perampokan ini nekad meloncat dari jembatan Pasar 10 Ulu, Palembang Sumatera Selatan.

Alhasil, kaki kanan Saribi (30) patah dan Unit 4 Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel berhasil mencokoknya Jumat,(4/12/2020).

Saribi menjadi target pengungkapan kasus perampokan.

Kasubdit III Kompol Suryadi mengatakan, Saribi ialah pelaku perampokan di Dermaga Benteng Kuto Besak (BKB), Sabtu (22/2/2020) lalu sekitar pukul 11.30 WIB.

Baca Juga:Selain Bersenpi, Begal Ini Gunakan Seragam Dishub dan Masker Polisi

"Pelaku malah ditangkap anggota kita saat sedang melakukan razia masker. Saat itu pelaku sedang berjualan ikan dan langsung ditangkap," ujarnya, Jumat (4/12/2020).

Diakuinya pelaku sempat dibawa ke rumah sakit karena kaki kanannya patah. 

"Saat akan ditangkap pelaku kabur sudah diberi tembakan peringatan l terukur masih tetap kabur. Dia akhirnya terjun dari jembatan pasar 10 mengakibatkan kaki kanan patah,"ujarnya

Saat dibincangi pelaku Saribi mengatakan, ia bersama temannya yang telah ditangkap polisi terlebih dulu Rian, Dede dan  Mursal menjadi pelaku aksi perampuan.

Saat itu, mereka berempat sedang duduk di dermaga BKB sambil menunggu penumpang.

Baca Juga:Pengedara Pajero Sport Oleng di Jembatan Ampera Diamankan, Status Saksi

Lalu korban Riki Putra Ananda (21) warga Desa Sri Agung Kecamatan Karang Agung Ilir, Banyuasin mengambil barang di speed boat jurusan Karang Agung. 

Ketika korban berjalan di Dermaga, korban sempat ditanya pelaku Rian.

Korban menjawab hendak mengambil barang dan menyerahkan jaminan kepada pelaku korban berupa dompet dan KTP.


Ternyata pelaku Rian kurang puas, lalu korban ditarik ke warung seraya mencekik leher korban dengan todongan pisau.

Korban pun mengeluarkan kunci motor dan pelaku Rian pun minta ditunjukan di mana sepeda motor diparkirkan. 

Pelaku Dede dan pelaku Mursal mengambil ponsel korban kemudian langsung kabur, dan  pelaku Rian masih mengurusi sepeda motor korban. 

"Saya ini kenek speedboat, waktu itu diajak Rian jadi saya ikut saja. Saat korban datang Rian langsung bertanya kepada korban. Bahkan Rian sempat marah saat korban hanya menyerahkan KTP dan dompet yang  berisikan uang Rp 50ribu ," bebernya.

Usai mendapat dompet , ponsel dan sepeda motor korban, para pelaku langsung membawa motor tersebut ke SP Padang Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan terjual Rp 2.7 juta. 

"Saya yang membawa motor ke SP Padang, Kabupaten OKI sambil berbocengan dengan Rian. Uang hasil penjualan saya dapat Rp 1 juta sedangkan Rian mengambil semuanya," tambahnya.

Uang Rp 1 juta itupun digunakannya untuk kebutuhan hidupnya karena sedang menganggur.

Kontributor : Muhammad Moeslim

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini