Ridwan Saidi Murka pada Prabowo: Politik Bukan Bakat Dia

Saat ditanya mengenai peluang Prabowo memenangkan Pilpres 2024 mendatang, Ridwan menilai karier politik Prabowo telah habis.

Farah Nabilla | Chyntia Sami Bhayangkara
Senin, 30 November 2020 | 14:28 WIB
Ridwan Saidi Murka pada Prabowo: Politik Bukan Bakat Dia
Prabowo Subianto (YouTube/Gerindra TV)
Ridwan Saidi berbincang dengan Refly Harun (Youtube/reflyharun)
Ridwan Saidi berbincang dengan Refly Harun (Youtube/reflyharun)

Sehingga para kader partai cukup berlaga di parlemen, tidak perlu masuk ke rana pemerintahan.

Refly sempat menyinggung terkait permintaan maaf yang disampaikan oleh Edhy Prabowo pascatertangkap oleh KPK.

"Dia (Edhy) minta maaf kenapa babe enggak bisa memaafkan?" tanya Refly.

Ridwan menegaskan, Edhy Prabowo bukanlah orang yang ia benci dan tak bisa ia maafkan. Melainkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto lah yang dinilai telah membuat kesalahan besar pada Pilpres 2019 sehingga tak termnaafkan.

Baca Juga:Rizieq Dikejar soal Hasil Swab, Jokowi Pernah Tegaskan Pasien Punya Privasi

"Saya tidak ada persediaan maaf buat dia (Prabowo), yang lebih besar dia tinggalkan puluhan juta pemilih di Lebak Bulus, kok enggak minta maaf?" ungkap Ridwan.

Ridwan menyayangkan sikap Prabowo yang dinilai telah meninggalkan para pendukung setianya demi bergabung di pemerintahan Jokowi.

Sebagai salah satu anggota tim pemenangan Prabowo kala itu, Ridwan mengaku mengetahui langsung para pendukung setia Prabowo telah berjuang mati-matian untuk memenangkan Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga Uno kala itu.

Namun, dengan mudahnya Prabowo justru beralih masuk ke pemerintahan tanpa memikirkan perjuangan para pendukungnya.

"Kita tahu bagaimana rakyat panas-panasan, berdesakan, teriak-teriak sampai suaranya habis. Sekarang prabowo pergi ke Jokowi begitu saja, ngomong pun enggak sampai sekarang," protes Ridwan.

Baca Juga:Jokowi Soroti Kenaikan Tajam Covid-19 di Jakarta dan Jawa Tengah

Simak video selengkapnya di sini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini