Begini Kisah Brigadir TT yang Dipecat Karena Suka Sejenis Lalu Gugat Polri

Brigadir TT kini menggugat Polri atas pemecatan dirinya.

Tasmalinda
Rabu, 28 Oktober 2020 | 11:54 WIB
Begini Kisah Brigadir TT yang Dipecat Karena Suka Sejenis Lalu Gugat Polri
Ilustrasi polisi dan mobilnya. (Shutterstock)

SuaraSumsel.id - Anggota kepolisian, Brigadir TT,  yang dipecat Polda Jawa Tengah karena dugaan perilaku orientasi homoseksual pada Mei 2019 silam kini mengugat instansi Kepolisian RI.

Kuasa hukum Brigadir TT, Aisyah Humaida mengatakan pihaknya telah mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Kota Semarang, Jawa Tengah.

Menurutnya, sidang sebelumnya belum memasuki pokok perkara. 

"Kita gugat lagi karena pada sidang tahun sebelumnya belum memasuki pembahasan pokok," jelasnya, Selasa (27/10/2020). 

Baca Juga:Perceraian Melebar ke Mana-Mana, Nita Thalia Alami Gangguan Psikologis

Awalnya, lanjut Aisyah, Brigadir TT diperiksa atas laporan telah melakukan pemerasan. Setelah diklarifikasi, tuduhan ini tidak terbukti. Namun pemeriksaan terhadap Brigadir TT tetap berlanjut dengan alasan pelanggaran etik.

"Alasan dilanjutkan karena tidak menjaga citra Kepolisian Republik Indonesia (Polri)," ucapnya. 

Ia menambahkan, pada waktu itu dasar pemeriksaan etik kepada Brigadir TT adalah orientasi seksual minoritas yang dianggap menyimpang. Padahal, lanjutnya, orientasi seksual secara spesifik telah diatur dalam internal Polri.

"Sudah diatur pada Pasal 4 huruf h dan Pasal 6 huruf h Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip dan Standar Hak Asasi Manusia dalam Penyelenggaraan Tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia (Perkap 8/09),"imbuhnya.

Untuk itu, Pemberhentian Tidak dengan Hormat (PTDH) yang didasarkan pada orientasi seksual minoritas dan proses pemeriksaan etik menurutnya tak sesuai prosedur terhadap Brigadir TT. 

Baca Juga:Kasus Perceraian Memanas, Nita Thalia Sengaja Non-Aktifkan IG

"Bukti bahwa Brigadir TT tidak pernah melakukan pelanggaran etik, maupun perbuatan yang bertentangan dengan hukum, semestinya pantas dijadikan pertimbangan sebelum menjatuhkan PTDH," katanya. 

Menurutnya, prebuatan diskriminatif Polda Jawa Tengah ini berdampak pada pengurangan hak-hak Brigadir TT diantaranya hak atas pekerjaan, hak untuk mempertahankan hidup kehidupannya, hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat dan harta benda yang di bawah kekuasaannya. 

Brigadir TT adalah korban nyata dari kultur yang tidak ramah terhadap ragam orientasi seksual. Sikap dan nilai non diskriminasi terhadap orientasi seksual minoritas sudah sepatutnya dibiasakan," ujarnya. 

Sampai berita ini diterbitkan, suara.com sudah berupaya untuk mengonfirmasi ke Polda Jateng. Namun, hingga pukul 14.11 Wib belum ada jawaban. 

Sumber : Suara.com

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini