
Skenografi Conie Sema mengatakan pertunjukkan ini ialah pertunjukkan pertama yang dilakukan dengan mengambil latar panggung langsung di sungai.
Sungai yang menjadi panggung pertunjukkan menjadikannya subjek dalam pertunjukkan.
“Dengan banyak nilai dan beragam perspektif akan permasalahan sungai. Kita menghadirkan sungai sebagai subjek pertunjukkan. Akan sangat berbeda jika menghadirkan kritik ekologi jika memindahkan sungai di pertunjukkan di darat atau indoor,” terang ia.
Budayawan Palembang, Toto Dai Permana menilai pertunjukkan ini akan mampu menjadi alternatif berkesenian di Palembang. Dengan menjadikan Sungai Musi sebagai subjek hingga menggambarkan beragam nilai, pertunjukkan ini mengingatkan makna sungai sebagai rahim kehidupan masyarakat, terutama di Sumsel.
Baca Juga:DPRD Sumsel Akhirnya Bersuara, Dukung Mahasiswa Surati Presiden Joko Widodo
“Saya sangat mengapreasiasikan karya ini. Bukan hanya sebuah seni tari, namun akan banyak nilai pertunjukkan. Masyarakat Palembang dan Sumsel memiliki sejarah panjang akan sungai,” ungkapnya.