Menarik, Sekelompok Remaja Kampung Ini Ubah Sampah Jadi Listrik

Barang bekas bisa jadi bukanlah sampah akhir yang tidak dapat lagi dimanfaatkan. Di tangan delapan remaja kreatif di kota Palembang, Sumsel ini sejumlah barang bekas malah bisa menghasilkan listrik.

Tasmalinda
Sabtu, 05 September 2020 | 10:12 WIB
Menarik, Sekelompok Remaja Kampung Ini Ubah Sampah Jadi Listrik
Sekelompok remaja di kampung Cempaka kota Palembang, Sumsel memanfaatkan barang bekas sebagai pembangkit listrik di taman berkumpul mereka.

SuaraSumsel.id - Barang bekas bisa jadi bukanlah sampah akhir yang tidak dapat lagi dimanfaatkan. Di tangan delapan remaja kreatif di kota Palembang, Sumsel ini sejumlah barang bekas malah bisa menghasilkan listrik.

Para remaja yang bermukim di Kampung Cempaka Warna-warni yang berlokasi di Jalan Batu Nila, Lorong Cempaka, RT 18 RW 5, Kelurahan 26 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Kota Palembang mampu membuat Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (LPTB) mini.

Mereka ialah Ayu Zahrah (18), Julia (17), Dea Sefira (16), Alnisya (17), Nabila (17), Marsyalia (16), Nanda (18), dan Johan (17).

Ayu menceritakan, ia bersama dengan teman-temannya berusaha memanfaatkan barang bekas yang ada di kampung, mulai dari mangkuk, bambu, dinamo kipas angin, hingga aki bekas.

Baca Juga:Sakit, Petahana Heri Amalindo Tak Hadir Pendaftaran ke KPU

“Kesemua barang yang kami pakai ialah barang bekas,” ucap Ayu, Jumat (4/9/2020).

Pembuatan pembangkit ini pun berlangsung saat kesemuanya libur di rumah guna menghindari penyebaran virus Corona Disease (Covid 19).

Awalnya, mereka kerap berkumpul di sebidang lahan kosong yang ada di kampungnya.

“Mulanya kami tidak ada kegiatan, lalu kami berkumpul di depan rumah teman yang lahannya masih kosong. Di situlah mulai muncul idenya,” ujar mahasiswi Universitas Sriwijaya (Unsri) ini.

Dari sebidang lahan kosong tersebut, kreativitas kolektif terus muncul, seperti menanami tanam dengan beragam sayuran, seperti halnya kangkung, terong, pakcoy hingga kemangi.

Baca Juga:Dhito Pramono Daftar ke KPU Pakai Sepatu Almarhum Taufiq Kiemas

“Setelah sering berkumpul, akhirnya taman ini pun diberi nama Taman Kreatif Cinta Negeri, yang menjadi ruang bersama,” katanya.

Sayangnya, pada saat malam hari, taman kreatif tersebut gelap sehingga membutuhkan penerangan. Dengan kreatifitas bersama, Ayu bersama ketujuh temannya berdiskusi bagaimana membuat sebuah pembangkit yang memproduksi listrik.

“Dengan didampingi Om Mahgodi yang juga warga di kampung Cempaka ini, kami mengumpulkan barang-barang bekas guna disulap menjadi PLTB mini. Pembangkit ini mampu menghasilkan listrik,” terang Ayu.

Berbagai barang bekas seperti halnya mangkuk menjadi baling-baling pembangkit, generator yang digunakan berasal dari dinamo kipas angin yang sudah tidak terpakai dan aki yang juga sudah rusak.

“Cara kerjanya, generator digerakkan angin, lalu menghasilkan energi listrik yang mengalirkan listrik ke aki. Dari aki, sumber listrik disambungkan ke lampu-lampu penerangan,” ungkap Ayu.

Dengan pengerjaan selama dua pekan, kini taman kreatif sudah bisa terang saat malam hari. Dari pembangkit yang berbahan barang bekas tersebut telah mampu menghasilkan daya 35 watt dengan tegangan 220 volt.

“Hasilnya lumayan, listrik dari aki bisa bertahan selama delapan jam. Sekarang, taman kreasi tempat kami berkumpul dan melakukan berbagai kegiatan kreatif bersama lainnya sudah diterangi listrik bersumber dari barang bekas,” beber Ayu.

Kontributor : Rio Adi Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini