Di Kuartal Ketiga Sumsel Masih Deflasi, Ini Penyebabnya

Situasi pandemi hingga Agustus lalu, menggerek ekonomi Sumsel masih pada posisi deflasi. Pergerakkan ekonomi di Palembang dan Lubuk Linggau menjadi menyumbang kondisi deflasi tersebut.

Tasmalinda
Rabu, 02 September 2020 | 12:24 WIB
Di Kuartal Ketiga Sumsel Masih Deflasi, Ini Penyebabnya
Pedagang daging ayam di pasar km 5 Palembang. Daya beli masyarakat menurun mengakibatkan harga ayam turun di kota Palembang, Sumsel (Rio/Suara.Com)

Sementara inflasi di 16 kota di Pulau Sumatera memperlihatkan delapan kota mengalami deflasi dan 16 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi kota Meulaboh sebesar 0,88% dan terendah di Batam sebesar 0,02%.

“Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 0,67% dan terendah berada di kota Sibolga dan Tembilahan sebesar 0,01%,” katanya.

Endang juga menyarankan pemerintah dapat menekan deflasi dengan cara segera mencairkan anggarannya, terutama bagi program bantuan stimulus. Penyaluran anggaran bantuan stimulus yang besar akan mendorong daya beli masyarakat melalui konsumsinya.

“Karena pendorong deflasi pada dua bulan terakhir lebih disebabkan faktor konsumsi,” pungkasnya.

Baca Juga:Gubernur Deru Pede Resesi Ekonomi Masih Bisa Dihindari di Sumsel

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini