Jadi Korban Perampokan hingga Berdarah, Waria Ini Malah Dibully Warganet

Tanggapan sinis dari warganet tersebut turut disesalkan banyak pihak.

Husna Rahmayunita
Kamis, 13 Agustus 2020 | 15:36 WIB
Jadi Korban Perampokan hingga Berdarah, Waria Ini Malah Dibully Warganet
Waria dibully warganet usai jadi korban perampokan. (Facebook)

SuaraSumsel.id - Kisah pilu dialami seorang waria di Malaysia yang menjadi korban perampokan oleh dua orang laki-laki asal Bangladesh.

Tak hanya dirampok, transpuan berusia 17 tahun tersebut dipukuli hingga berdarah.

Peristiwa itu terjadi di Kampung Gambung, Punggal, Pengerang Senin (10/8/2020) sore.

Ketua Polisi Daerah Kota Tinggi, Superintendan Hussin Zamora mengatakan awalnya korban mengenal pelaku lewat aplikasi MiChat

Baca Juga:Beredar Akun Palsu Wali Kota Makassar, Rudy Minta Warga Waspada

Setelah bertemu, korban menemani pelaku berbelanja di Bandar Penawar.

Di lokasi tersebut, pelaku memukuli dan merampok korban. Mereka kemudian kabur dan berhasil membawa uang senilai RM 200 atau Rp 700 ribu milik korban.

"Korban mengalami cedera di tangan kiri dan kaki kana akibat dipukul perampok," ujar Hussin seperti disadur dari Harian Metro, Kamis (13/8).

Insiden perampokan yang menimpa waria ini seketika viral di media sosial.

Ironis, bukannya menunjukkan empati, banyak netizen Negeri Jiran yang malah memberikan hinaan dan menertawakan korban.

Baca Juga:Viral Rekaman CCTV Begal Payudara di Kota Padang, Warganet Murka

Tak sedikit yang menganggap waria itu pantas mendapat perlakuan serupa. Hal itu dapat dilihat dalam unggahan yang dibagikan oleh akun Facebook Kelab Info Malaysia.

"Siapa suruh pakai baju perempuan, kena batunya," kata warganet.

"Semoga dia segera kembali menjadi laki-laki setelah kejadian ini," timpal seorang warganet.

"Menyesal sudahlah kamu, wakakka," celoteh warganet lainnya.

Respons Aktivis Transgender

Kontan saja, perundungan dari warganet tersebut turut disesalkan banyak pihak. Salah satunya dari aktivis transgernder Gisele Rimong.

Gisele mengatakan dia bersama para transpuan lainnya merasa bersedih melihat respons sinis warganet.

"Remaja yang terlibat dalam insiden (perampokan) adalah korban. Di luar sana ada sebagian orang yang menganggap korban pantas menerimanya karena dia adalah seorang transpuan," ujar Gisele seperti dikutip dari World of Buzz.

"Semestinya korban layak mendapatkan simpati, karena dia juga manusia dan baru saja dirampok," sambungnya.

Ia pun meminta agar masyarakat memandang kejadian ini bukan dari sisi keagamaan namun kemanusiaan.

Sebab pada dasarnya, para transgender ingin diperlakukan sama seperti manusia lainnya, tidak didiskriminasi meski memiliki karakter berbeda.

"Kita hanya ingin mendapat hak yang sama seperti orang lain baik dari segi pendidikan, pekerjaan dan lainnya. Kita berharap untuk masa depan lebih baik, lebih ada kesetaraan di Malaysia," ujar Gisele memungkasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini