Tasmalinda
Kamis, 13 November 2025 | 17:15 WIB
mobil listrik yang memiliki pesaing di mobil bensin
Baca 10 detik
  • Mobil listrik kini menjadi pesaing langsung mobil bensin di berbagai segmen.

  • Beberapa model seperti Wuling Air EV dan BYD Dolphin menantang mobil populer seperti Avanza dan Yaris.

  • Biaya operasional mobil listrik jauh lebih hemat dibanding mobil bensin konvensional.

SuaraSumsel.id - Dulu, mobil listrik dianggap sebagai 'kendaraan masa depan' Sekarang, masa depan itu sudah tiba — dan mulai mengguncang dominasi mobil bensin di Indonesia. Banyak model EV baru yang dirancang khusus untuk menyaingi mobil bensin populer, baik dari sisi harga, fitur, maupun performa.

Dari Toyota Avanza hingga Honda HR-V, kini hampir setiap mobil bensin punya versi listrik tandingan yang tak kalah menarik — bahkan lebih efisien dan minim perawatan. Berikut daftar 10 mobil bensin populer yang kini punya pesaing langsung dari mobil listrik:

1. Toyota Avanza vs Wuling Air EV

Sama-sama dirancang untuk mobilitas harian, Wuling Air EV kini menjadi pesaing nyata Toyota Avanza di segmen city car.

Bedanya, Air EV jauh lebih efisien: biaya listriknya hanya Rp 60 ribuan per 300 km, sementara Avanza butuh bensin sekitar Rp 250 ribu untuk jarak yang sama.

Desainnya mungil, tapi cukup untuk empat orang dengan interior modern dan fitur digital.

2. Honda Brio vs Neta V-II

Neta V-II hadir sebagai alternatif listrik bagi pengguna Honda Brio yang ingin naik kelas tanpa ribet bensin.

Dengan harga mulai Rp 350 jutaan, Neta menawarkan fitur voice command, layar sentuh besar, dan jarak tempuh 401 km per charge.

Baca Juga: Bank Sumsel Babel Hadir untuk ASN: Solusi Keuangan Aman di Masa Pensiun

Sementara Brio masih unggul di kepraktisan pengisian bahan bakar, Neta menang di biaya jangka panjang dan teknologi kabin.

3. Toyota Yaris vs BYD Dolphin

Segmen hatchback kini semakin panas berkat BYD Dolphin, yang digadang sebagai rival langsung Toyota Yaris.

Harga keduanya hampir sama, tapi Dolphin menawarkan tenaga listrik 95 hp dengan torsi instan dan interior futuristik bergaya minimalis.

Pengguna Dolphin juga tak perlu khawatir soal biaya servis — totalnya jauh di bawah mobil bensin selama lima tahun pertama.

4. Mitsubishi Xpander vs Hyundai Kona Electric

Di segmen keluarga menengah, Hyundai Kona Electric muncul sebagai lawan serius Mitsubishi Xpander.

Walau lebih mahal di awal, Kona bisa menempuh 484 km sekali cas, dan biaya operasionalnya hanya seperempat dari Xpander.

Bagi keluarga urban yang ingin efisiensi maksimal, ini pilihan logis untuk upgrade masa depan.

5. Suzuki Ertiga vs Wuling Binguo EV

Si mungil Wuling Binguo EV kini mulai mencuri pasar Suzuki Ertiga di kalangan keluarga muda perkotaan.

Desainnya retro, lucu, dan hemat energi. Dengan biaya listrik bulanan di bawah Rp 200 ribu, Binguo EV memberi kenyamanan tanpa khawatir harga BBM naik.

6. Toyota Rush vs BYD Atto 3

SUV tangguh BYD Atto 3 kini menantang dominasi Toyota Rush. Dengan tampilan sporty dan fitur ADAS (Advanced Driver Assistance System), Atto 3 menawarkan keamanan tinggi sekaligus tenaga besar hingga 204 hp.

Bagi penggemar SUV, ini versi listrik yang benar-benar worth it untuk dipertimbangkan.


7. Honda HR-V vs MG4 EV

MG4 EV menjadi lawan modern bagi Honda HR-V, terutama di segmen SUV bergaya muda. Dengan harga mirip (sekitar Rp 500 jutaan), MG4 menawarkan tenaga listrik 170 hp dan desain bergaya Eropa.

Kelebihannya? Jarak tempuh 425 km, bebas oli, dan akselerasi jauh lebih responsif.


8. Toyota Innova Zenix vs Hyundai Ioniq 5

Pertarungan di kelas menengah atas kini diwarnai oleh Hyundai Ioniq 5 yang menantang Toyota Innova Zenix Hybrid.

Dengan desain retro-futuristik, jarak tempuh 500 km, dan kabin sekelas lounge hotel, Ioniq 5 jadi simbol mobil listrik premium keluarga.

Meskipun mahal di awal, biaya perawatannya bisa memangkas pengeluaran hingga puluhan juta dalam lima tahun.


9. Toyota Fortuner vs Tesla Model Y

Untuk segmen SUV premium, Tesla Model Y adalah ancaman nyata bagi Toyota Fortuner. Model Y menawarkan tenaga 450 hp, akselerasi 0–100 km dalam 5 detik, dan kabin tanpa suara mesin.

Sementara Fortuner unggul di jaringan servis, Tesla menang mutlak di teknologi dan efisiensi energi.

10. Toyota Camry vs BMW i4

Beralih ke kelas eksekutif, BMW i4 hadir sebagai pesaing elektrik Toyota Camry. Dengan desain sedan elegan dan tenaga 340 hp, i4 memberi sensasi berkendara mewah tanpa emisi.

Camry mungkin masih unggul di harga, tapi BMW i4 unggul di prestise dan masa depan yang lebih hijau.

Daftar ini membuktikan bahwa mobil listrik bukan lagi alternatif mahal — tapi pesaing sejajar bagi mobil bensin populer di Indonesia.

Dengan insentif pajak, biaya servis rendah, dan infrastruktur yang makin berkembang, pilihan EV kini makin masuk akal untuk semua kalangan. Di tahun 2025 ini, satu hal jelas: masa depan otomotif Indonesia sedang berubah, dan perubahan itu digerakkan oleh arus listrik. 

Load More