Tasmalinda
Senin, 27 Oktober 2025 | 12:41 WIB
Batu giok 20 ton yang ditemukan di Nagan Raya. [Suara.com/Alfiansyah Ocxie]
Baca 10 detik
  • Pemerintah Kabupaten Nagan Raya menemukan batu giok raksasa seberat hampir 5.000 ton di Kecamatan Beutong.

  • Batu giok tersebut akan digunakan untuk pembangunan Masjid Giok Nagan Raya.

  • Nilai batu giok itu diperkirakan mencapai triliunan rupiah karena termasuk jenis nephrite jade berkualitas tinggi.

SuaraSumsel.id - Sebuah penemuan luar biasa mengguncang masyarakat Aceh. Pemerintah Kabupaten Nagan Raya menemukan batu giok raksasa seberat hampir 5.000 ton di kawasan hutan Kecamatan Beutong.

“Berdasarkan perkiraan awal, batu giok yang baru ditemukan ini memiliki berat hampir mencapai 5.000 ton,” kata Bupati Nagan Raya, Teuku Raja Keumangan, Kamis (23/10/2025).

Penemuan ini disebut sebagai salah satu yang terbesar di dunia. Pemerintah daerah memastikan, seluruh hasil temuan akan digunakan untuk kemaslahatan umat, termasuk rencana pembangunan Masjid Giok Nagan Raya, yang seluruh interior dan eksteriornya akan dilapisi giok alami.

“Ini bukan hanya harta alam, tapi juga anugerah spiritual bagi Aceh,” ujar Teuku Raja Keumangan.

Jenis giok asal Aceh tergolong nephrite jade, yang di pasar internasional memiliki harga antara ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah per kilogram, tergantung pada warna dan kualitas. Jika benar beratnya mencapai 5.000 ton, maka nilai batu giok ini bisa menembus triliunan rupiah.

Ahli geologi menyebut, batu giok terbentuk selama jutaan hingga ratusan juta tahun akibat tekanan dan suhu ekstrem di dalam kerak bumi — menjadikannya lebih tua dari fosil dinosaurus.

“Bayangkan, yang kita temukan ini adalah bagian dari sejarah bumi purba,” ujar seorang geolog dari Universitas Syiah Kuala.

Kini, tim peneliti tengah menelusuri apakah batu giok tersebut bisa diekstraksi sebagian tanpa merusak keutuhan alami bebatuan, mengingat ukurannya luar biasa besar dan berpotensi menjadi ikon geowisata baru Aceh Barat Selatan.

Baca Juga: Sumsel Sepekan: Dari Kritik ke Laporan Polisi, Ada Apa di SMKN 7 Palembang?

Load More